Kuasa Hukum Ade Armando Adakan Sayembara Cari Pelaku Pelucut Celana sang Klien, Hadiah Rp 50 Juta
Kuasa hukum mengadakan sayembara bagi siapapun yang memiliki informasi terkait pelaku yang melucuti Ade Armando dan akan dihadiahi Rp 50 juta.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Ade Armando, Muannas Alaidid menggelar sayembara untuk mencari pelaku yang melucuti celana kliennya tersebut saat terjadinya pengeroyokan ketika adanya demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR pada Senin (11/4/2022) lalu.
Dikutip dari Kompas TV, Muannas akan memberikan hadiah sebesar Rp 50 juta bagi yang dapat memberikan identitas pelaku pelucutan celana pegiat sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.
“Ada juga untuk membuat sayembara kepada masyarakat yang bisa memberikan informasi siapa orang yang kemudian melucuti pakaiannya Bang Ade itu yang menggunakan rambut pirang dan pakai topi.”
“Ya kita kasih Rp 50 juta. Itu uang kita pribadi dan beberapa teman-teman dan sumbangan-sumbangan yang sangat simpatik dengan Bang Ade,” jelasnya.
Baca juga: Respons Laporan Kuasa Hukum Ade Armando, PAN Siapkan Langkah Hukum
Baca juga: Ade Armando Resmi Polisikan Sekjen PAN Edy Soeparno Atas Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap empat pelaku pengeroyok Ade Armando.
Tiga tersangka tersebut yaitu Komarudin dan Muhammad Bagja pada Selasa (12/4/2022).
Lalu, pada Rabu (13/4/2022), polisi juga menangkap tersangka Dia Ul Haq di pondok pesantren Yayasan Al Madad Serpong, Tangerang Selatan
Kemudian tersangka terakhir adalah Abdul Latip yang ditangkap di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, Kamis (14/4/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengungkapkan latar belakang dari tersangka pengeroyokan Ade Armando.
Baca juga: Soroti Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Ketua Umum LDII Ingatkan Pentingnya Etika Bersosial Media
Ia menyebut keempat tersangka bukanlah mahasiswa.
“Jadi tersangka ini kelompok yang melakukan pemukulan.”
“Mereka termasuk pemicu kerusujhan di demo 11 April lalu adalah kelompok non-mahasiswa,” jelas Zulpan, Rabu (13/4/2022).
Zulpan juga menegaskan dalam aksi pengeroyokan terhadap Ade Armando tidak ada mahasiswa yang terlibat.
Selain itu, dirinya menyebut seluruh pelaku diduga kuat sebagai penyusup.
“Jadi ini bagian dari penyusupan di dalam aksi kemarin. Kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan motif.”
“Kemudian juga kelompok apakah mereka satu kelompok, satu jaringan,” jelasnya.
Baca juga: Sempat Dikira Abdul Manaf, Pria Bertopi yang Pukul Ade Armando Belum Teridentifikasi
Polda Metro Jaya juga menyebutkan motif dari tiga tersangka yang telah tertangkap ini.
Zulpan menyebut tersangka atas nama Komarudin melakukan pemukulan kepada Ade Armando karena terprovokasi situasi massa di lokasi demo.
“Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP. Dia lantas ikut untuk menghajar korban saat demo di DPR,” ujar Zulpan.
Kemudian, untuk tersangka bernama Muhammad Bagja, kata Zulpan, mengaku mengeroyok karena kesal akan aktivitas Ade Armando di media sosial.
“Adapun Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan (status) korban dalam media sosial,” jelasnya.
Diketahui, sejauh ini polisi telah menangkap empat tersangka pengeroyokan Ade Armando.
Tersangka tersebut masing-masing ditangkap di Jakarta Selatan, Bogor,Serpong Banten, serta Pelabuhan Ratu.
Baca juga: Polisi Masih Buru Dua Tersangka Pengeroyok Ade Armando yang Masih Buron
Selain itu, Polda Metro Jaya juga telah menangkap Arif Pardiani.
Diketahui, Arif adalah orang yang merekam video selfie sambil berkata bahwa Ade Armando telah meninggal dunia.
Dalam video itu, Arif juga menyatakan polisi menembaki massa yang berdemo akibat pengeroyokan terhadap Ade Armando.
“Ade Armando dah mati, dikeroyok sama massa. Sekarang kita ditembakin sama polisi,” kata Arif dalam video yang viral tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas TV/Aisha Amalia Putri)
Artikel lain terkait Jokowi Didemonstrasi