Kominfo: Ramadan Jadi Momentum untuk Bijak Menggunakan Media Sosial
Bambang Gunawan mengungkapkan lebih dari 74 persen warga Indonesia adalah pengguna aktif internet.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan Kominfo Bambang Gunawan mengungkapkan lebih dari 74 persen warga Indonesia adalah pengguna aktif internet.
Sisi positifnya, kata Bambang, semua masyarakat kini bisa mengakses informasi dari handphone (HP).
Namun, menurut Bambang, tidak semua informasi yang beredar itu benar dan valid.
“Tidak semua informasi itu benar. Kalau kita bijak dalam menggunakan media sosial, sesungguhnya lebih dari separuh informasi yang kita terima itu tidak benar,” ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).
Dirinya mengimbau agar masyarakat tidak mudah menyebarluaskan informasi yang beredar di media sosial.
Menurutnya, masyarakat harus menyaring informasi yang didapatkan sebelum menyebarkannya.
Baca juga: Ketua Komisi I DPR Bersama Kominfo Resmikan Kick Off Pelaksanaan ASO di Sumatera Utara
Bulan Ramadan, menurut Bambang, adalah momentum menyaring informasi yang berasal dari media sosial.
"Teliti saat menerima informasi, tidak serta merta memviralkan, menyebarluaskan," kata Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan bulan suci Ramadhan sebagai momentum mengajak masyarakat bela negara.
Baca juga: Kominfo: Sertifikasi Halal Produk UMKM Penting untuk Tingkatkan Kepercayaan Konsumen
Dirinya mengatakan bentuk bela negara bisa dilakukan oleh semua individu dengan cara berpartisipasi aktif, menyampaikan sumbangsih kepada negara sesuai dengan profesi masing-masing.
“Itulah inti bela negara, di mana kita berpartisipasi dengan cara memberikan sumbangsih kepada negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing,” ucap Bambang.
Sementara itu, Gus Huda selaku tokoh masyarakat menegaskan bela negara dalam perspektif islam adalah kewajiban. Artinya membela negara itu wajib dan bisa dilakukan dari berbagai sudut pandang.
“Melestarikan budaya-budaya di tanah air juga dalam bentuk bela negara. Kita bisa beribadah nyaman karena negara kita aman, karena banyak yang bela dan melindungi," pungkas Gus Huda.