Sisir Sampah di Tol Demi Uang Tambahan untuk Lebaran, Pria Paruh Baya Ini Berjuang untuk Keluarga
Seorang pria yang tak muda lagi, disela-sela pekerjaannya ia tampak menyeka keringatnya menggunakan lengan bajunya.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Panas terik matahari menyengat kulit, Jumat (29/4/2022) siang.
Terlihat dari kejauhan tiga pria berpakaian dominan orange menyala, berjalan di tepi luar ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek tepat pada KM 57, Karawang, Jawa Barat.
Senada dengan rombi dan baju yang dikenakan, para pria itu terlihat memakai sepatu boot berwarna oranye.
Tampak dari kejauhan mereka sibuk mencapit sampah yang berserak di tepian jalan.
Pencapit dipegang erat di tangan kanan, sedangkan tangan kiri menggenggam karung putih, sebagai wadah sampahnya.
Seorang pria yang tak muda lagi, disela-sela pekerjaannya ia tampak menyeka keringatnya menggunakan lengan bajunya.
Pria itu bernama Hasim, saat ditanyai umur, ia sempat bingung dan mengira-ngira umurnya.
"Berapa ya umurnya, 70an kayaknya, atau 65, tapi sepertinya 65, iya 65 tahun," ujarnya sambil menunjukkan gestur menggaruk kepala.
Kepada Tribunnews.com, Hasim menceritakan kisahnya.
Pekerjaan yang sedang ia lakukan ini sebenarnya bukan tugas utamanya, ia diperbantukan selama arus mudik Lebaran 2022.
Baca juga: Jalan Santai Pulang Kampung ke Ciamis, Cerita Septian Mudik Asik Bareng Keluarga dengan Corvet Tua
Pekerjaannya hari ini dimulai dari ruas tol sekitar rest area KM 57, tujuan berikutnya gerbang Tol Cikarang Utama (Cikatama), hingga tujuan akhirnya ruas tol Cikopo, Jawa Barat.
Hasim sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya di daerah Cikampek, Jawa Barat.
"Saya sehari-hari kerja di sana (Cikampek) ya kerjanya bersih-bersihin saluran air kalau tersumbat, bantu kebersihan lah intinya," ujar Hasim sambil berjalan maju mencapit sampah.
Hasim memiliki enam anak, satu diantaranya masih ada yang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) duduk di kelas 2.
"Anak ada enam, cucu ada lima kalau nggak salah, anak saya satu masih SMA kelas 2," ujar Hasim.
Menjadi petugas penyisir sampah terasa berat bagi ia, kondisi badan sudah termakan umur yang tak lagi muda.
Hasim pada usia senjanya menolak untuk menyerah kepada keadaan dan tak menengadahkan tangan kepada anak-anaknya.
"Haram bagi saya minta ke anak, selagi saya masih bisa dan kuat bekerja, saya terus akan bekerja untuk keluarga," ucap Hasim tegas.
Bagi Hasim kondisi ekonomi keluarganya yang prasejahtera itu merupakan kegagalannya.
Ia dirundung rasa bersalah mendalam jika melihat kondisi ekonomi ia pun anaknya yang telah berkeluarga.
Kegagalan ia menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi menjadi titik terpuruk yang mendalam di kehidupannya.
"Ya sekarang kondisinya begini, itu juga karena kegagalan saya sebagai orang tua, boro-boro kuliah, bisa sampai SMA aja sudah bersyukur," ujar Hasim.
Pada usianya yang lebih setengah abad itu, Hasim mengaku kerap dihambat oleh kondisi fisiknya.
Pekerjaan yang dilakukan selama ramadan ini, mau tidak mau ia kerjakan tanpa menjalankan ibadah puasa.
"Saya udah umur segini, bisa bekerja saja rasanya sudah untung, untuk puasa saya nggak bisa maksain badan, daripada nanti sakit," ucapnya.
Baca juga: Bawa Bekal Lengkap, Gelar Tikar di Pinggir Jalan, Warga Jaktim Ini Menikmati Momen Macet Saat Mudik
Tak punya pilihan lain, itulah yang Hasim rasakan saat ini, terik matahari, keringnya tenggorokan menahan dahaga, hingga keringat yang membanjiri tubuhnya, seakan menjadi cambuk untuknya agar tak menyerah kepada keadaan.
"Saya punya pesan begini, bekerja itu yang penting halal dan jujur, dua hal itu saja, pasti berkah untuk hidup," ujar Hasim sambil tersenyum kecil.
Pekerjaan yang dilakukan Hasim dan kedua rekannya saat ini juga menjadi peringatan keras bagi pemudik agar tak membuang sampah di ruas jalan tol.
Hasim mengatakan, pergi mudik tak dapat menjadi alasan untuk terburu-buru membuang sampah di jalan.
"Ya nggak bisa jadi alasan, masa pergi mudik jadi bebas (buang sampah sembarangan) begitu," ujar Hasim.