Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Relawan Ambulans Antar Jenazah saat Mudik Lebaran, Bunyikan Sirine Tapi Tetap Tersendat

Iskandar, seorang anggota Relawan Ambulans Nusantara (RAN) menceritakan kisah perjalanan membawa jenazah saat musim mudik Lebaran 2022.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah Relawan Ambulans Antar Jenazah saat Mudik Lebaran, Bunyikan Sirine Tapi Tetap Tersendat
Relawan Ambulans Nusantara
Relawan Ambulans Nusantara (RAN) menceritakan kisah mengantar jenazah saat musim Mudik Lebaran 2022, Kamis (28/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Iskandar, seorang anggota Relawan Ambulans Nusantara (RAN) menceritakan kisah perjalanan membawa jenazah saat musim mudik Lebaran 2022.

Iskandar yang menjadi co-driver ambulans itu menceritakan dirinya dengan Ketua RAN, Ahmad Setiadi diminta untuk membawa jenazah ke Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022).

Mereka membawa jenazah dari kawasan Cengkareng, Jakarta Barat sekira pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Tak Rencanakan Mudik, Doddy Sudrajat dan Mayang Akui Tak Ada Persiapan Lebaran: Beli Baju Aja

Baca juga: Penumpang di Stasiun Pasar Senen Berharap Kuota Mudik Gratis Kereta Ditambah

"Pada malam itu kami mendapatkan telpon untuk mengantarkan jenazah dari Cengkareng Jakarta barat," kata Iskandar kepada Tribunnews.com, Minggu (1/5/2022).

Diketahui, pada hari itu merupakan prediksi puncak arus mudik Lebaran 2022. Otomatis, ruas jalan tol khususnya di Tol Jakarta-Cikampek tengah padat oleh kendaraan pemudik.

Relawan Ambulans Nusantara (RAN) menceritakan kisah mengantar jenazah saat musim Mudik Lebaran 2022, Kamis (28/4/2022).
Relawan Ambulans Nusantara (RAN) menceritakan kisah mengantar jenazah saat musim Mudik Lebaran 2022, Kamis (28/4/2022). (Relawan Ambulans Nusantara)

"Namun karena kondisi arus mudik, jalan tol sangat padat. Sehingga agak kesulitan dalam melewati kemacetan tersebut meskipun suara sirine ambulans sangat kencang," ucapnya.

BERITA REKOMENDASI

Kemacetan itu, lanjut Iskandar, terjadi di Tol Dalam Kota hingga ke Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) di KM 10A Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

Selanjutnya, karena kondisi lalu lintas yang padat. Iskandar dan Ahmad berhenti sejenak untuk mengistirahatkan diri di KM 68 atau dua kilometer sebelum Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama).

"Sebelum perjalanan, kami menyiapkan perlengkapan dan kesiapan untuk keberangkatan, karena kita sudah tau kita berangkat pada saat waktu bersamaan dengan arus mudik," tuturnya.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanannya untuk mengantarkan jenazah. Banyak kendala yang mereka dapatkan, di antaranya sulit untuk membuka jalur di ruas tol.

"Untuk sekelas ambulans yang kendaraan prioritas saja masih sulit dan tersendat saat melalui kemacatan arus mudik," jelasnya.

Akhirnya, lanjut Iskandar, mereka berhasil menjalankan tugasnya ke rumah duka tepatnya di Desa Kaliwungu, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (29/4/2022) sekira pukul 12.00 WIB.

"Dari perjalanan tersebut, kita sampai di desa Kaliwungu, Boyolali, Jawa Tengah dengan menempuh waktu 13 jam lamanya. Biasa kalau normal sekira 7 sampai 8 jam," ucapnya.

Diketahui, polisi melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Lebaran 2022.

Rekayasa lalin tersebut yakni mulai dari pemberlakukan sistem satu arah atau one way dan lawan arus atau contraflow.

Untuk kebijakan one way sendiri sebelumnya diterapkan di KM 70 tepatnya di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) hingga ke KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas