Penyebab Cuaca Panas Terik Sepekan Terakhir, BMKG: Bukan Gelombang Panas
Berikut penjelasan BMKG mengenai cuaca panas terik yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai cuaca panas terik yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir.
BMKG menjelaskan cuaca panas tersebut bukan disebabkan oleh fenomena Gelombang Panas.
"Menurut WMO (World Meteorological Organization), Gelombang Panas atau dikenal dengan "Heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat C atau lebih," dikutip dari Instagram @infobmkg.
Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika.
Baca juga: Waspada Cuaca Panas Terjadi hingga Pertengahan Mei, BMKG: Bukan Gelombang Panas
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang terjadi di lintang menengah.
Sementara yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.
Penjelasan BMKG Soal Cuaca Panas yang Terjadi Beberapa Hari Terakhir
Menurut data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 1–7 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36.1 derajat C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 derajat C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara.
Kemudian suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8 derajat C di Palembang pada tahun 2019.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa, 10 Mei 2022: Waspada 22 Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa, 10 Mei 2022: Wilayah Yogyakarta Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin
Sementara suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan 2018 sekitar 38.8 derajat C di Temindung Samarinda.
Penyebab Cuaca Panas
BMKG menjelaskan cuaca panas terik yang terjadi beberapa terakhir ini disebebakan oleh posisi semu matahari yang sudah berada di wilayah utara ekuator.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Pada posisi tersebut, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang.
Sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
Kemudian, dominasi cuaca cerah tersebut, dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi.
Oleh karena itu, dominasi cuaca cerah tersebut menyebakan masyarakat merasa cukup terik pada siang hari.
Namun, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca panas terik yang terjadi di siang hari hingga pertengahan bulan Mei 2022.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.