Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil PT Bertiga Mitra Solusi, Pemenang Lelang Proyek Gorden Rumah Dinas DPR Senilai Rp43,5 M

Berikut ini profil PT Bertiga Mitra Solusi, pemenang lelang proyek gorden rumah dinas DPR RI senilai Rp43,5 miliar.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in Profil PT Bertiga Mitra Solusi, Pemenang Lelang Proyek Gorden Rumah Dinas DPR Senilai Rp43,5 M
Tribunnews.com/Alfarizy AF
Kantor PT Bertiga Mitra Solusi (Tengah) di Green Lake City, Rukan Great Wall, Block C nomor 11, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Senin (9/5/2022). PT Bertiga Mitra Solusi merupakan pemenang lelang proyek gorden rumah dinas DPR RI senilai Rp43,5 miliar. Berikut profilnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak profil PT Bertiga Mitra Solusi, pemenang lelang pengadaan gorden rumah dinas DPR RI senilai Rp43,5 miliar.

PT Bertiga Mitra Solusi sukses menyingkirkan dua perusahaan pesaingnya, PT Sultan Sukses Mandiri dan PT Panderman Jaya.

Padahal, harga yang ditawarkan PT Bertiga Mitra Solusi ini terbilang lebih mahal dibanding dua perusahaan lainnya.

Dilansir Tribunnews.com, PT Sultan Sukses Mandiri menawarkan harga Rp37,7 miliar dan PT Panderman Jaya Rp42,1 miliar.

Baca juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Gencarkan Penelitian & Pemeriksaan Spesimen Terkait Hepatitis Misterius

Baca juga: Penampakan Kantor PT Bertiga Mitra Solusi, Pemenang Tender Pengadaan Gorden Rumah Dinas DPR

Profil PT Bertiga Mitra Solusi

Logo PT Bertiga Mitra Solusi
Logo PT Bertiga Mitra Solusi (bertigamitrasolusi.com)

Mengutip situs resminya, PT Bertiga Mitra Solusi didirikan pada 2014.

Perusahaan ini menyediakan jasa sebagai penyedia dan kontraktor interior, juga integrator sistem dalam Teknologi dan Informatika.

BERITA REKOMENDASI

Kantor PT Bertiga Mitra Solusi beralamat di Green Lake City Rukan Great Wall Blok C Nomor 11 Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Banyak instansi pemerintahan yang menjadi klien PT Bertiga Mitra Solusi.

Di antaranya adalah Angkasa Pura II, BMKG, Direktorat Jendral Imigrasi, AirNav, Angkasa Pura, Setjen DPR RI, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), hingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Di Angkasa Pura II, PT PT Bertiga Mitra Solusi pernah menjalankan sejumlah proyek antara tahun 2017-2019, yaitu:

- Integrasi sistem perlintasan dengan Autogate Bandara Soekarno Hatta (2018-2018);


- Image Assistance (2018-2019);

- Transfer Tray (2018-2019).

Baca juga: Penawar Termahal Menang Lelang Proyek Gorden Rumah Dinas DPR, MAKI: Terus Terang Saja Agak Aneh

Baca juga: BURT Bakal Panggil Sekjen DPR Soal Lelang Gorden Rumah Dinas Anggota Dewan Senilai Rp 43,5 M

Sementara itu, di Dirjen Imigrasi, perusahaan ini mengerjakan hingga enam proyek dalam kurun waktu satu tahun, 2017-2018, dengan rincian sebagai berikut:

- Aplikasi Antrian Online V1;

- Aplikasi Pelaporan Orang Asing;

- Aplikasi Antrian Online V2;

- Aplikasi Pelayanan WNA;

- Aplikasi Pengawasan Keimigrasian;

- Aplikasi Pelaporan Keimigrasian.

Demi kepentingan klien, PT Bertiga Mitra Solusi bekerja sama dengan partner-nya dalam membuat produk.

Partner perusahaan ini di antaranya Synectics, Vision Box, Oracle, Logitech, dan Vania.

Baca juga: Gunakan Tiket VIP Shinkansen Secara Gratis, Mantan Anggota DPR Jepang Ditangkap Polisi

Baca juga: Pujian Crazy Rich Grobogan untuk Puan Maharani, Mengaku Salut pada Aksi Kebaikan sang Ketua DPR RI

Menangnya PT Bertiga Mitra Solusi Dinilai Janggal

Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Bupati nonaktif Banjarnegara Budhi Sarwono di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat Bupati nonaktif Banjarnegara Budhi Sarwono di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (26/4/2022). (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) menilai menangnya PT Bertiga Mitra Solusi dalam lelang pengadaan gorden rumah dinas DPR RI adalah hal yang janggal.

Lantaran, harga yang ditawarkan PT Bertiga Mitra Solusi paling mahal dibanding dua pesaingnya.

"Terus terang saja agak aneh, ketika pengumuman pemenang yang jadi pemenang adalah penawar tertinggi," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, lewat keterangan tertulis, Senin (9/5/2022), dilansir Tribunnews.com.

"Karena kalau dianggap tidak memenuhi persyaratan, misalnya karena barang jelek, tidak sesuai spesifikasi, tidak dibuka penawaran, itu sudah gugur di fase-fase sebelumnya," sambungnya.

Lebih lanjut, Boyamin meyakini dua perusahaan lainnya sebenarnya memenuhi syarat dan spesifikasi.

Ia mengatakan, seharusnya panitia tender memberikan spesifikasi barang yang dicari supaya proses lelang menjadi kompetitif.

Semakin kompetitif, ujarnya, maka proses lelang semakin berpotensi memunculkan pemenang dengan nilai penawaran paling efisien.

Boyamin pun menegaskan pihaknya akan memantau seperti apa kain yang disuplai oleh pemenang lelang nantinya.

"Untuk itu saya akan memantau kain yang akan disuplai pemborong yang dijadikan pemenang seperti apa."

"Akan saya bandingkan dengan dua perusahaan lainnya itu (yang kalah tender)," pungkasnya.

Baca juga: DPR Apresiasi Kapolda Kaltara yang Tak Pandang Bulu Ungkap Kasus Tambang Ilegal Oknum Polisi

Baca juga: Anggota DPRD Sumut Minta Kapolda Serius Tangani Kasus Pelemparan Bus

Sudah 13 Tahun Tak Diganti

Sekjen DPR RI Indra Iskandar
Sekjen DPR RI Indra Iskandar (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, mengatakan diadakannya lelang pengadaan gorden rumah dinas DPR RI bernilai fantastis, memiliki alasan.

Ia mengungkapkan gorden di rumah dinas wakil rakyat sudah tak diganti selama 13 tahun.

Menurutnya, kondisi gorden tersebut sudah tak layak.

Bahkan, sebagian anggota dewan memilih mencopot dan membuang gorden di rumah dinas mereka.

"Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat tidak memadai."

"Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya," kata Indra, dilansir Tribunnews.com.

Tak hanya itu, Indra menuturkan kondisi gorden di rumah dinas DPR sudah banyak yang hilang dan tak bisa dilacak.

Lantaran, kondisinya memang sudah sangat memprihatinkan.

Karena itu, kata Indra, sebagian anggota dewan memilih menggunakan uang pribadi mereka untuk mengganti gorden di rumah dinas.

"Sebagian anggota ada yang membeli secara pribadi dan itu memang sangat tidak layak untuk gorden sebuah rumah yang bisa menutup pandangan dari luar," ungkapnya.

Seperti diketahui, DPR RI menganggarkan Rp48,7 miliar untuk membeli gorden rumah dinas.

Penganggaran penggantian gorden tercantum dalam situs LPSE DPR RI.

Tender diberi nama 'Penggantian Gordyn dan Blind DPR RI Kalibata' dengan kode tender 732087.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ilham Rian Pratama/Reza Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas