Irjen Fadil Imran Kenang Telepon dari Mendiang Ibunda Jelang Lebaran: Kapan Kamu Mudik, Nak?
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengapresiasi penuh jajaran anggotanya dalam Operasi Ketupat Jaya 2022.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengapresiasi penuh jajaran anggotanya dalam Operasi Ketupat Jaya 2022.
Ia menghaturkan rasa terima kasih kepada anak buahnya yang total membantu arus mudik Lebaran 2022.
Fadil salut karena anggotanya rela tak melaksanakan mudik lebaran demi memberi pelayanan ke masyarakat.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota yang sudah melaksanakan pelayanan mulai dari bulan suci Ramadhan sampai dengan hari ini," ujar Fadil dalam unggahan reels di akun Instagram @kapoldametrojaya, dikutip Senin (9/5/2022).
Fadil menyampaikan kepada jajarannya bahwa tugas ini merupakan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Untuk itu, meminta kepada jajarannya tidak berkecil hati karena tak bisa pulang kampung karena kewajiban tugas.
Baca juga: Kapolda Jawa Barat: Semua Rekayasa Lalu Lintas Dilakukan untuk Kepentingan Masyarakat
Dalam pidatonya, ia juga teringat di mana dirinya tak bisa mudik karena kewajiban yang ia emban.
Ia mengungkapkan saat itu dirinya berkewajiban memberi pelayanan kepada masyarakat saat mudik lebaran.
"Saya juga pernah merasakan seperti itu, yang melihat orang mudik dia harus tetap tinggal di Jakarta melayani orang mudik," cerita Fadil.
Ia berkisah di mana ia harus berjaga di lapangan demi melayani masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran.
Tiba-tiba ibunya menelpon lantaran dia tak kunjung kembali ke kampung halamannya di Makassar.
"Ibu saya menelpon 'Dil kapan kamu mudik nak?'. Waduh ini yang susah ini jawabnya," ungkapnya.
"Tidak terasa malam takbiran itu saya harus menjawab ibu saya. Karena saya janji 'Iya mak insyaallah saya akan pulang,'. Padahal saya tahu saya enggak mungkin bisa pulang," tutur Fadil.
Dalam video itu, tampak mata Fadil berlinang karena tak mampu berbohong kepada ibunya.
Fadil lantas menelepon kembali ibunya untuk menyampaikan bahwa belum bisa menemuinya karena tugas yang harus ia jalankan.
"Mak, Insyaallah kalau saya sudah jadi Kapolda atau sudah tinggi pangkatnya tidak perlu jaga lagi saya akan pulang," kata Fadil dengan mata yang berkaca-kaca.
Fadil tak kuasa menahan air mata karena takdir berkata lain.
Ia mengatakan saat itu dirinya belum sempat menjabat Kapolda ibundanya karena lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa.
"Jadi ya mendoakan aja beliau dalam situasi sekarang," ucapnya.
Apresiasi pada jajaran Polantas hingga Brimob
Dalam pidatonya, Fadil menyebut pengabdian yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya adalah demi melayani masyarakat.
Ia menyebut pengabdian ini merupakan sebuah ibadah yang tak ternilai.
"Saya ingin melihat bagaimana senyum lebar dari anggota-anggota lalu lintas yang siang malam tidak mengenal lelah menjaga orang untuk pulang ke kampung halaman," kata Fadil.
"Alhamdulillah berkat kerja Brimob, berkat kerja Sabhara tidak ada kejadian menonjol di bulan Ramadhan ini," imbuhnya.
Terakhir, Fadil menekankan bahwa seluruh anggota di Polda Metro adalah keluarga.
Meski tak bisa pulang ke kampung halaman, anggotanya tetap dapat berkumpul dengan keluarga yakni Keluarga Besar Polda Metro Jaya.
"Yang masih muda anda adalah anak saya yang sudah senior adalah kakak saya. Jadi kita tidak pulang sebenarnya kita tetap ada dalam sebuah keluarga keluarga kita adalah keluarga besar Polda Metro Jaya," tutup Fadil.
Momen Menkeu Sri Mulyani Mudik ke Semarang Naik Kereta Api
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga melakukan tradisi mudik atau pulang kampung saat Hari Raya Idulfitri.
Sri Mulyani mudik di hari kedua Lebaran.
Dalam akun Instagramnya @smindrawati, Sri Mulyani bercerita menggunakan moda transportasi kereta api untuk mudik bersama keluarga tahun ini.
"Mudik pulang kampung naik apa kalian? Kami memilih Kereta Api Jakarta-Semarang," tulisnya, Kamis (5/5/2022).
Dari unggahan di Instagram tersebut, Sri Mulyani terlihat memilih kereta api wisata dengan gerbong khusus berisi fasilitas eksklusif, karena memang anggota keluarga yang dibawa cukup banyak.
"Dengan rombongan keluarga berjumlah cukup besar lebih dari 20, dari yang sepuh hingga cucu kecil, baik kereta api menjadi cukup ekonomis, aman, pasti dan menyenangkan," katanya.
Menurut eks direktur pelaksana Bank Dunia itu, mudik dengan menggunakan kereta api selama 6 jam ke kampung halaman menjadi pengalaman tersendiri.
"Berangkat hari kedua Lebaran, dari stasiun Jakarta-Gambir hingga Semarang -Tawang. Senang memberikan pengalaman naik kereta api bagi cucu-cucu, sambil menikmati waktu keluarga 6 jam di kereta api," pungkas Sri Mulyani.(*)