Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Epidemiolog Ungkap Soal Pencegahan Penyakit Hepatitis Misterius hingga Potensi Jadi Pandemi

Epidemiolog UNAIR Windhu Purnomo turut merespon penyakit hepatitis misterius yang menyebar di kalangan anak-anak.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Epidemiolog Ungkap Soal Pencegahan Penyakit Hepatitis Misterius hingga Potensi Jadi Pandemi
via Metro UK
ILUSTRASI hepatitis pada anak - Epidemiolog Ungkap Soal Pencegahan Penyakit Hepatitis Misterius, Hingga Potensi Jadi Pandemi 

TRIBUNNEWS.COM - Epidemiolog UNAIR Windhu Purnomo turut merespon penyakit hepatitis misterius yang menyebar di kalangan anak-anak.

Menurut Windhu, hingga saat ini belum ada kepastian apa penyebab tersebarnya penyakit ini.

Jika penyebab penyakit yang juga disebut dengan sitilah hepatitis akut ini belum terungkap, maka pencegahan akan sulit dilakukan.

"Pencegahan akan sulit jika penyebab (penyakit hepatitis misterius atau hepatitis akut ini) tidak ditemukan," kata Widhu saat berbincang di Sapa Indonesia Malam Kompas Tv, Selasa (10/5/2022).

Pasalnya, masih banyak kemungkinan apa penyebab penyakit ini muncul dan menyebar ke masyaerakat.

Baca juga: Soal Hepatitis Akut, Hipotesis Utama di Inggris Fokus pada Adenovirus

"Sebab (dugaan) penyebabnya itu kan macam-macam, apakah itu virus, kalau iya itu virus apa, atau bisa juga parasit atau kuman lain."

"Jadi masih banyak kan kemungkinannya, jadi belum tentu itu virus," lanjut Windhu.

Berita Rekomendasi

Yang paling penting adalah bagaimana cara kita meningkatkan kewaspadaan.

Misalnya apabila anak mengalami ciri-ciri yang sama dengan anak yang tersuspek, maka orang tua harus segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Yang kedua adalah peningkatan promosi ke masyarakat."

"Kita kan sudah tahu gejalanya, seperti di area mata terlihat kuning, urinnya berwarna seperti teh, fasesnya lebih pucat."

"Termasuk mual, muntah dan nyeri perut, diare dan kemudian ada demam," kata Windhu.

Terkait dengan apakah penyakit ini bisa menjadipandemi, Windhu mengatakan bahwa semua penyakit menular bisa menjelma menjadi pandemi atau juga wabah.

Baca juga: RS Adam Malik di Medan Rawat Satu Anak Usia 8 Bulan Probable Hepatitis Misterius

"Semua (penyakit menular) berpotensi (menjadi pandemi)."

"Mudah-mudahan (pandemi penyakit ini) tidak terjadi di Indonesia."

"Untuk itu kewaspadaan ini harus kita tingkatkan, supaya kita tidak kecolongan," jelas Windhu.

Kemenkes Diminta Serius Tangani

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berharap kasus hepatitis misterius ini tidak mewabah seperti pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, DPR meminta kesertiusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menangani kasus hepatitis misterius ini.

Baca juga: Apa Itu Hepatitis? Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya

"Mudah-mudahan soal hepatitis ini tidak seperti Covid yang kemudian menjalar dan menjadi pandemi."

"Oleh karenanya kita minta kepada Kemenkes dalam hal ini supaya lebih serius menangani masalah ini," kata Dasco, Senin (9/5/2022).

Menurut Dasco, jika kasus ini tak dideteksi dan diantisipasi sejak dini, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi masyarakat.

15 Kasus di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah saat ini menemukan sebanyak 15 anak tersuspek penyakit ini.

Jumlah tersebut dikonfirmasi Menkes Budi saat melakukan konpers yang ditayangkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).

Baca juga: 7 Kasus Hepatitis Akut Dilaporkan Terjadi di Rumah Sakit Anak Toronto Amerika Serikat

"Indonesia menemukan 3 kasus di Jakarta dan tanggal 27 April 2022 itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan melakukan surveilans monitoring terhadap kasus ini."

"Sampai sekarang kondisinya di Indonesia ada 15 kasus," kata Menkes Budi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan konferensi pers setelah rapat terbatas, Senin (9/5/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan konferensi pers setelah rapat terbatas, Senin (9/5/2022). (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

Menkes Budi menyebut jumlah ini masih relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah kasus di Inggris dengan jumlah suspek sebanyak 115 kasus.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas