21 Anak di DKI Jakarta Diduga Terjangkit Penyakit Hepatitis Akut, Tiga Meninggal Dunia
Sebanyak 21 anak di DKI Jakarta, diduga terjangkit penyakit hepatitis akut.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 21 anak di DKI Jakarta, diduga terjangkit penyakit hepatitis akut.
Informasi jumlah kasus dugaan hepatitis akut ini disampaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kendati demikian, persebaran dari kasus dugaan Hepatitis ini masih akan terus diselidiki epidemiolog.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria menyebut tiga dari 21 anak tersebut telah dinyatakan meninggal dunia karena dugaan hepatitis akut.
Dengan melihat kejadian ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta kemudian membentuk tim khusus.
Baca juga: Bocah di Medan Diduga Hepatitis Akut Meninggal, Rumah Sakit Mulai Siapkan Fasilitas Penanganan
Tim ini difungsikan untuk mempercepat antisipasi penularan hepatitis akut yang penyebabnya masih belum diketahui ini.
Peran Orang Tua
Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau kepada masyarakat khusunya orang tua untuk tetap waspada pada penyakit ini.
"Peran orang tua sangat penting dalam menghadapi hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini."
"Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan menjaga pola keseharian anak,” kata Puan dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Pemerintah Didesak Edarkan Surat Kewaspadaan untuk Sekolah Soal Hepatitis Akut
Meski hingga saat ini penyebabnya belum diketahui, namun Puam memint peran serta orang tua untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut.
Pasalnya sudah ada korban jiwa akibat penyakit ini.
Selain itu, Puan mengingatkan agar pemerintah bekerja cepat dalam memonitor dan mengatasi penyakit ini.
Puan juga meminta agar seluruh pihak tidak menyepelekan virus Hepatitis akut ini.
"Khususnya kepada para ibu yang mayoritas banyak menghabiskan waktu dengan anak."
"Saya mengimbau agar menjaga dan memastikan kebersihan makanan anak serta terus memperhatikan protokol kesehatan," lanjut Puan.
Pemerintah Didesak Segera Keluarkan SE
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak pemerintah untuk mengeluarkan edaran kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis akut.
Menurut Koordinator P2G Satriwan Salim, penyakit hepatitis misterius ini merupakan masalah serius.
Baca juga: Pemkot Bogor Perpanjang Masa Libur Anak Sekolah, Guru Tetap Masuk Tanggal 9 Mei
Terlebih bagi penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, mengingat penyakit ini menyerang pada anak-anak.
Pihaknya khawatir, jika kasus hepatitis misterius ini menjadi wabah terhadap anak.
Untuk itu, pemerintah diminta untuk segera membuat surat edaran sebagai pengingat bagi sekolah agar meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
"Kami mendesak Kemdikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) dan pemerintah daerah membuat surat edaran sebagai pengingat, agar sekolah-sekolah meningkatkan disiplin protokol kesehatan, mencegah Covid-19 yang masih pandemi termasuk mencegah penularan hepatitis terhadap anak," kata Satriwan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam/Milani Resti Dilanggi)