Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Merebak, DPR Desak Kementan Segera Lakukan Penanganan

Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) segera menangani wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Merebak, DPR Desak Kementan Segera Lakukan Penanganan
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
ILUSTRASI - Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) segera menangani wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan. 

"Sampai saat ini pengobatan yang kami lakukan adalah dengan swadaya, kemarin dapat bantuan dari provinsi tapi jumlahnya tidak mencukupi."

"Termasuk bantuan dari Dirjen yang jumlahnya sangat minim sekali, untuk satu desa pun tidak cukup."

"Pak Menteri rencananya akan turun (ke lapangan) besok, tetapi belum ada informasi lanjutan apakah benar akan datang atau tidak," kata Safuan.

Mereka berharap, dari pemerintah pusat dapat memberikan arahan kepada bupati-bupati di daerah lain.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran secara luas, Safuan telah melakukan pembatasan-pembatasan aktivitas jual beli ternak pada masyarakat.

"(Usai) tanggal 7 hasil laboratorium menyatakan positif (PMK), kita secepatnya membuat surat pemberitahuan kepada Gubernur dan Menteri terkait yang isinya mengabarkan bahwa daerah kami merupakan daerah yang terjangkit wabah."

Baca juga: Ibu-ibu Catat Harga Terkini Komoditas Pangan di Pasar, Daging Sapi Rp 150.000

"Kita kemudian membuat surat edaran yang isinya pertama terkait dengan penutupan pasar hewan, soalnya setiap hari Minggu dan Kamis kita menggelar pasar hewan," jelas Safuan.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, Safuan dan timnya telah memberikan surat perintah agar masyarakat tidak melakukan jual-beli daging.

"Kita juga memberikan surat kepada para pedagang dan agen-agen pengepul ternak agar menghentikan kegiatan jual beli ternak."

"Kita juga menghimbau kepada warga dari hati ke hati agar tidak panik menyikapi penyakit PMK ini," kata Safuan.

Pasalnya, ada kejadian warga yang panik dan gegabah lantas buru-buru menjual sapinya dengan harga murah.

"Kita juga menginformasikan kepada warga agar tidak panik dan gegabah untuk menjual ternak ini."


"Karena kemarin ada enam ekor sapi yang dijual hanya Rp 12 juta karena mereka panik," jelas Safuan.

Berita terkait Penyakit Mulut dan Kuku

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas