Protokol Kesehatan Ketat di Sekolah Lindungi Anak-anak dari Hepatitis Akut dan Covid-19
Siti Nadia Tarmidzi menyatakan, terdapat perbedaan mendasar antara situasi Covid-19 dengan situasi hepatitis akut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta orangtua agar tidak ragu untuk mengantarkan anak sekolah tatap muka di masa penyebaran hepatitis akut berat ini.
Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmidzi menyatakan, terdapat perbedaan mendasar antara situasi Covid-19 dengan situasi hepatitis akut.
"Selalu kita tegaskan nggak perlu orangtua ragu untuk mengantarkan anaknya melakukan PTM (Pertemuan Tatap Muka) di sekolah karena yang kita perlu takuti adalah penularan Covid-19," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/5/2022).
Meski demikian hepatitis akut tetaplah perlu diwaspadai.
Baca juga: 2 RSUD di Majalengka Siapkan Ruangan Isolasi Antisipasi Pasien Hepatitis Akut
Pastikan anak-anak menggunakan alat makan sendiri, menjaga kebersihan tangan dengan sering cuci tangan.
"Ini yang perlu diajarkan orang tua, dan sekolah tentunya akan menerapkan perilaku higien dan sanitasi," pesan perempuan berhijab ini.
Orangtua tidak perlu panik berlebihan namum tetap waspada. Serta jika ada gejala segera bawa ke fasilitas kesehatan.
Sampai saat ini penyebab penyakit yang dilaporkan pertama kali di Inggris ini terus diselidiki, namun kemungkinan besar hepatitis banyak menular melalui facel oral melalui makanan.
Data dari Inggris menunjukan, bahwa 52 persen ditemukan virus Adenovirus pada anak-anak yang menderita hepatitis akut.
Virus ini diketahui adalah virus yang biasanya menyerang dan menimbulkan keluhan saluran pernafasan atas maupun juga keluhan saluran cerna.
Sehingga salah satu dugaan penularan juga melalui udara.
"Oleh karena itu kita berharap tetap menjalankan protokol kesehatan dan menggunakan masker. Jadi dua cara ini kita bisa mencegah Covid-19 tapi juga mencegah hepatitis akut khususnya pada anak-anak dibawah 1 tahun yang belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19," ungkap Dokter Nadia.