Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Komisi X DPR Sebut Prestasi Tim Thomas Cup 2022 Indonesia Layak Diapresiasi Meski Gagal Juara

Tim bulu tangkis putra Indonesia akhirnya gagal mewujudkan mimpi back to back juara Piala Thomas 2022, setelah kalah telak 0-3 dari India.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketua Komisi X DPR Sebut Prestasi Tim Thomas Cup 2022 Indonesia Layak Diapresiasi Meski Gagal Juara
Istimewa
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim bulu tangkis putra Indonesia akhirnya gagal mewujudkan mimpi back to back juara Piala Thomas 2022, setelah kalah telak 0-3 dari India.

Kendati demikian perjuangan Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan tetap layak mendapatkan apresiasi tinggi.

“Keberhasilan juara tahun lalu di Arhust Denmark dan lolos final di Bangkok, Thailand tahun ini merupakan torehan prestasi membanggakan dari Antony Ginting dan kawan-kawan. Mereka tetap layak mendapat kredit tinggi atas prestasi dalam turnamen bulu tangkis beregu putra paling prestesius di dunia, Thomas Cup,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Senin (16/5/2022).

Dia mengatakan perjalanan tim Thomas Cup Indonesia ke final jauh lebih mentereng dibandingkan dengan tim putra India.

Tercatat Anthony Ginting dan kawan-kawan berhasil mengalahkan kekuatan-kekuatan raksasa dunia seperti Korea Selatan, China, dan Jepang sebelum lolos ke babak final.

“Keberhasilan mengalahkan raksasa-raksasa bulu tangkis seperti China dan Jepang menjadi indikator jika prestasi pebulu tangkis putra Indonesia masih dalam level tertinggi. Namun tentu dalam setiap turnamen ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi performa pemain, termasuk performa Anthony dan kawan-kawan di babak final,” katanya.

Baca juga: Sorotan Hasil Final Thomas Cup 2022 - Indonesia Puas Runner-up, Last Dance Hendra Setiawan?

Huda mengatakan berdasarkan statistik yang ada dalam satu dekade terakhir memang tidak ada negara yang berhasil back to back mempertahankan gelar Piala Thomas.

Berita Rekomendasi

Negara terakhir yang berhasil melakukan back to back juara Piala Thomas adalah China di tahun 2012.

“Setelah itu juara Thomas selalu berganti-ganti. Jadi memang kegagalan mempertahankan gelar bukan indikasi jika prestasi tim putra bulu tangkis kita menurun,” katanya.

Legislator asal Jawa Barat ini pun meminta agar kegagalan di Piala Thomas tidak mematahkan semangat para atlet putra bulu tangkis Indonesia untuk kembali berlatih dan mengasah diri.

Begitu juga bagi para atlet putri bulu tangkis yang berlaga di Piala Uber.

Baca juga: Fakta Kekalahan Indonesia di Final Thomas Cup 2022: Label Juara Bertahan yang Gagal Dipertahankan

Menurutnya masih banyak ajang bulu tangkis perseorangan maupun beregu yang bisa menjadi ajang mencetak prestasi di masa mendatang.

“Banyak pemain muda yang menunjukkan ketangguhan mental dan kematangan teknik seperti Syabda Perkasa Belawa maupun Bilqis Prasista yang muncul di ajang Thomas maupun Uber tahun ini. Hal ini mengembirakan karena menunjukkan Indonesia tidak pernah kehilangan talenta potensial di cabang bulu tangkis,” katanya.

Politikus PKB ini berharap agar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) maupun Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) sebagai induk organisasi olahraga bulu tangkis tetap memberikan apresiasi layak bagi anggota Tim Thomas Indonesia.

Menurutnya apresiasi tersebut bisa berupa pemberian bonus maupun fasilitas lain.

“Kami tentu tetap berharap bahwa perjuangan para atlet kita di ajang Thomas maupun Uber tetap mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah maupun klub tempat para pemain bernaung,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas