Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memperingati Hari Buku Nasional 2022, Ini Rekomendasi Novel Sastra Indonesia dan Luar Negeri

Memperingati Hari Buku Nasional 2022, Ini Rekomendasi Novel Sastra Indonesia dan Luar Negeri. Ada Anna Karenina, Tetralogi Pulau Buru, dan lain-lain.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Memperingati Hari Buku Nasional 2022, Ini Rekomendasi Novel Sastra Indonesia dan Luar Negeri
Pixabay/DariuszSankowski
Ilustrasi Buku - Memperingati Hari Buku Nasional 2022, Ini Rekomendasi Novel Sastra Indonesia dan Luar Negeri. Ada Anna Karenina, Tetralogi Pulau Buru, The Great Gatsby dan lain-lain. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Buku Nasional diperingati pada tanggal 17 Mei.

Pemilihan tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional ini sebenarnya merupakan ide dari Menteri Pendidikan saat itu.

Pada 2002 lalu, Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong, Abdul Malik Fajar mencetuskan ide Hari Buku Nasional ini, dikutip dari Bobo Grid.

Tujuan Menteri Pendidikan Abdul Malik saat itu menetapkan Hari Buku Nasional adalah untuk meningkatkan minat baca.

Saat itu, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah, yaitu rata-ratanya hanya sekitar 18.000 judul buku per tahun.

Jika dibandingkan dengan Tiongkok, Indonesia tertinggal sangat jauh.

Rata-rata minat baca masyarakat Tiongkok adalah 140.000 judul buku per tahun.

BERITA REKOMENDASI

Untuk lebih meningkatkan semangat membaca buku, mari simak resensi novel sastra klasik dari penulis Indonesia dan mancanegara berikut ini.

Baca juga: Hari Buku Nasional Diperingati Tanggal 17 Mei, Simak Sejarah dan Kumpulan Ucapan Hari Buku Nasional

Novel Sastra Klasik Indonesia dan Luar Negeri

1. Tetralogi Pulau Buru - Pramoedya Ananta Toer

Tetralogi Pulau Buru merupakan series yang terdiri dari empat buku yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer selama menjadi tahanan politik di Pulau Buru.

Keempat buku ini menceritakan perjalanan panjang tokoh TAS alias Minke pada masa penjajahan Belanda.


Judul keempat buku tersebut adalah Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Seri pertama hingga ketiga menggunakan sudut pandang Minke, kemudian pada seri keempat mengambil sudut pandang seorang pejabat di pemerintahan Belanda.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas