Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi VII DPR RI soal Pelonggaran Penggunaan Masker: Tepat Meski Sedikit Terlambat

Lebih lanjut Saleh menjelaskan, penelitian mencatat kegiatan sekolah secara virtual punya banyak kekurangan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anggota Komisi VII DPR RI soal Pelonggaran Penggunaan Masker: Tepat Meski Sedikit Terlambat
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Anggota Komisi IX DPRI RI Saleh Partaonan Daulay. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPRI RI Saleh Partaonan Daulay menilai keputusan pemerintah melonggarkan protokol kesehatan (prokes) seiring dengan terus membaiknya kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah tepat.

Menurut Saleh, pelonggaran larangan penggunaan masker yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai kajuan dan evaluasi mendalam.

“Dan karena itu, apa ini realistis, saya kira sudah realistis ya, sehingga pemerintah melakukan itu,” kata Saleh Daulay kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Saleh Daulay Berharap Aturan Lepas Masker Tingkatkan Produktivitas dan Dongkrak Ekonomi Nasional

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR itu menambahkan, pelonggaran prokes ini sudah banyak dilakukan negara lain, jauh sebelum Indonesia menerapkan pelonggaran memakai masker.

Kata dia, Inggris sudah sejak Maret lalu mengizinkan warganya mencopot masker saat beraktivitas seperti bersekolah dan melakukan kegiatan tatap muka secara langsung.

“Jadi kita malah justru saya kira sedikit terlambat misal dibandingkan Inggris,” ujarnya. “Di kita ini sekolah masih banyak yang belum tatap muka loh. Malah masih banyak yang virtual sekolahnya.”

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR: Kebijakan Lepas Masker Bukti Keberhasilan Penanganan Covid-19 di Indonesia

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Saleh menjelaskan, penelitian mencatat kegiatan sekolah secara virtual punya banyak kekurangan.

Sebab, lanjut dia, bersekolah secara virtual tidak bisa bertemu secara langsung yang berakibat terbatasnya interaksi antarsiswa.

“Karena tidak seperti sekolah tatap muka, di mana ada leadership yang bisa dibangun, kemudian cara bergaul, menetapkan jiwa sosial di anak siswa dan seterusnya,” ucap dia.

Kendati demikian, dia meminta pemerintah tetap berhati-hati. Kata Saleh, dengan pelonggaran aturan prokes bukan berarti pemerintah lepas tangan terhadap kondisi pandemi.

“Pemerintah harus juga menyiapkan rumah sakit, fasilitas kesehatan, tenaga medisnya dan seterusnya, jika sewaktu-waktu nanti ada kejadian yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mulai membolehkan masyarakat melepas masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Anggota Komisi IX DPRI RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dapat mengurangi kejenuhan masyarakat.

“Karena sudah lebih dari dua tahun kita mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah untuk memakai masker di ruang tertutup dan di ruang publik,” kata Saleh Daulay kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).

Dia berharap pelonggaran salah satu protokol kesehatan (prokes) ini dapat memicu produktivitas masyarakat, sehingga dapat mendongkrak kegiatan perekonomian.

“Tentu ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dan terutama ya dalam rangka membantu kita semua untuk pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas