Cak Imin Jawab Isu Kudeta Ketua Umum PKB
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjawab isu kepemimpinannya di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terancam dikudeta.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjawab isu kepemimpinannya di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terancam dikudeta.
Isu kudeta muncul lantaran tak hadirnya Cak Imin dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027 di Kalimantan Timur akhir Januari 2022 kemarin.
Cak Imin mengaku tak pernah mendengar adanya ancaman penyingkiran dirinya dari posisi Ketua Umum PKB.
"Enggak pernah denger saya, enggak ada, indikasi ke arah sana enggak ada," kata Cak Imin usai menghadiri acara Program Politik Cerdas Bertintegritas (PCB) Terpadu 2022 di Gedung Juang KPK, Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Menurut Cak Imin, dia memenuhi undangan KPK lantaran acara yang diselenggarakan untuk 20 partai peserta pemilu 2019 ini sangat baik untuk perbaikan partai politik.
Baca juga: Soal Pernyataan Cak Imin, PKB Pastikan Hubungan dengan PBNU Baik-baik Saja
"Iya ini acara yang cukup strategis untuk fondasi kita bepolitik, karena fondasi berpolitik dan kesadaran bagi seluruh aparatur partai untuk tidak terlibat korupsi, tidak menjadi bagian dari korupsi, karena dari situ bisa dimulai semua penataan," ujar dia.
Cak Imin berharap nantinya dalam kampanye Pilpres dan Pilkada 2024 seluruh partai politik bisa mengaplikasikan program pencegahan korupsi dari KPK, termasuk juga menghindari politik uang.
"Pokoknya money politic sudah kita antisipasi, kenapa? Kemurnian politik itu rusak, kompetisi rusak karena money politik, mari sama-sama hindari money politik, rakyat jangan memilih karena uang, tapi karena hati," tutur dia.