Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Ramai Polemik Gorden, DPR Berencana Perbaiki Atap Gedung Nusantara Senilai Rp 4,5 M

DPR RI kembali dikabarkan akan melakukan perbaikan atap atau dome Gedung Nusantara setelah ramai polemik pengadaan gorden untuk rumdin anggota DPR RI

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Usai Ramai Polemik Gorden, DPR Berencana Perbaiki Atap Gedung Nusantara Senilai Rp 4,5 M
'Gedung Kura-kura DPR' - DPR RI kembali dikabarkan akan melakukan perbaikan atap atau dome Gedung Nusantara. 

TRIBUNNEWS.COM - Usai ramai polemik pengadaan gorden untuk rumah dinas (rumdin) anggotanya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali dikabarkan akan melakukan perbaikan atap Gedung Nusantara atau Gedung Kura-kura.

Padahal proyek pengadaan gorden untuk Rumdin Anggota DPR RI, baru saja dibatalkan.

Sebegaimana diketahui, DPR RI kembali akan melakukan perbaikan dengan perencanaan pendanaan sebesar Rp 4,5 miliar.

Maksud perbaikan atap dengan pengecatan ulang pengecatan dome gedung Nusantara ini dilakukan sebagai upaya menyambut HUT RI dan serangkaian program G20 di Indonesia.

Dengan jumlah nominal yang tidak sedikit ini, tentu muncul kritikan dari masyarakat.

Pengamat politik sekaligus Direktur Lingka Madani, Ray Rangkuti menilai, kegiatan yang akan dilakukan DPR RI ini terkesan tiba-tiba.

Baca juga: Sah, Proyek Pengadaan Gorden Rumah Dinas DPR Senilai Rp 43,5 Miliar Dibatalkan

DPR, kata Ray, juga tidak pernah transparan dan selalu tertutup mengenai penggunaan anggaran.

BERITA REKOMENDASI

"Pengajuannya yang selalu tiba-tiba muncul, levelnya sudah pada praktik tender seperti sekarang sudah dilakukan," kata Ray Rangkuti dikutip dari tayangan Kompas Tv, Kamis (19/5/2022).

Menurut Ray, polemik pengadaan gorden alangkah baiknya dievaluasi dahulu.

Barulah jika merencanakan perbaikan lainnya, dilakukan.

Pasalnya, polemik pengadaan gorden kemari hanya berhenti pada informasi penghentian kegiatan pengadaan gorden.

Tidak ada audit, tidak ada evaluasi.


"Kok gak ada capek-capeknya, gak ada bosan-bosannya."

"Mestinya dengan peristiwa gorden yang ditolak masyarakat secara luas itu, (masalahnya) diselesaikan dulu, dievaluasi dulu."

Baca juga: BURT Batalkan Pengadaan Gorden di Rumah Jabatan Anggota DPR

"Ini kan kita lihat nggak ada evaluasinya," lanjut Ray.

Ray meminta penundaan rencana pengadaan apapun di DPR sebelum ada evaluasi terkait dengan polemik gorden rumdin anggota DPR RI itu.

"(Saya harap DPR RI) menunda seluruh rencana pengadaan apapun di (lingkungan) DPR itu sebelum hasil auditnya diketahui oleh publik," tegas Ray.

Alasan Perbaikan

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan proyek tersebut bukan hanya untuk pengecatan dome gedung Nusantara saja.

Melainkan juga waterproofing gedung Nusantara yang perlu dikerjakan sebagai bagian perawatan gedung. 

Baca juga: Polemik Pengadaan Proyek Gorden DPR, Mungkinkah Dibatalkan?

Adapun lokasi pekerjaan berada di Gedung DPR RI Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 1, Jakarta Pusat.

Perbaikan terkahir, kata Indra dilakukan pada tahun 2015 lalu.

Hingga kini, belum ada pembaharuan maupaun perawatan kembali bagian gedung itu.

"Waterproofing terhadap dome gedung nusantara atau gedung kura-kura yang kita kenal itu pada tahun 2015 terakhir."

"Nah saat ini banyak bagian-bagian itu karena itu adalah bangunan heritage yang harus kita rawat," jelas Indra dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/5/2022).

Indra mengatakan, dome gedung DPR itu saat ini sudah banyak bagian mengelupas.

Sehingga, perlu dilakukan perawatan agar tidak menimbulkan keretakan pada bagian-bagian itu.

"Termasuk di dalamnya jamur yang itu masuk ke dalam struktur beton tersebut."

Baca juga: Pengadaan Gorden Rp 43,5 Miliar Dinilai Lukai Hati Rakyat, Ketua Banggar DPR: Batalkan

"Sehingga kita melakukan kembali waterproofing," tutur Indra.

Rampung Agustus

Seperti yang diwartakan TribunSolo.com sebelumnya, menurut rencana pengerjaan waterproofing Gedung Kura-Kura ditargetkan rampung sebelum Agustus 2022.

Perbaikan ini ditargetkan rampung lebih cepat karena gedung tersebut akan menjadi lokasi penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR.

Dikutip dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DPR, proyek tersebut memiliki nilai pagu paket sebesar Rp 4,56 miliar dan nilai harga perkiraan sendiri sebesar Rp 4,501 miliar.

Sementara itu, pengadaan proyek pengecatan itu ditandai dengan kode tender 735087 bernama "Pengecatan Dome Gedung Nusantara DPR RI".

Dilihat situs tersebut, tender sudah masuk pada tahap pengumuman pascakualifikasi mulai 12 hingga 19 Mei 2022.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)(TribunSolo.com/Naufal Hanif Putra Aji)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas