Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir Kemenkes Paparkan Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia

Secara global, pada Minggu (22/5/2022) sudah ada 31 negara terdeteksi Hepatitis akut sebanyak 614 kasus. Sedangkan di Indonesia Minggu (22/5/2022),

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jubir Kemenkes Paparkan Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia
Salamanca Press
Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan dr Syahril, Sp.P, MPH memaparkan perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia. 

Secara global, pada Minggu (22/5/2022) sudah ada 31 negara terdeteksi Hepatitis akut sebanyak 614 kasus. Sedangkan di Indonesia Minggu (22/5/2022), ada 14 dugaan hepatitis akut ini. 

"Satu di antaranya probable dan 13 adalah case pending classification. Jadi pending classification adalah satu kasus dugaan yang masih menunggu hasil pemeriksaan, ungkapnya pada acara virtual, Senin (23/5/2022).

Disampaikan pula ada 7 provinsi yang mengalami pending classification. Beberapa di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, kemudian di Sumatera Barat termasuk Bangka Belitung. 

Terkait penanganan pasien kata Syahril sama seperti Hepatitis yang sudah ada pada sebelumnya. Jika masih gejala awal seperti mual, muntah, sakit perut sampai diare penanganan sudah ada tata laksana. 

"Apakah cukup di puskesmas atau di rumah sakit umum daerah. Tidak harus sampai ke rumah sakit lebih besar," kata Syahril menambahkan.

Kemudian jika telah muncul gejala lebih lanjut seperti air seni seperti warna teh atau mata bewarna kekuningan, maka ada step lain dalam penanganan.

BERITA TERKAIT

"Satu lagi kalau sudah lebih berat, pasien dengan kejang kemudian kesadaran menurun, maka harus dilakukan di rumah sakit yang besar," tegasnya.

Baca juga: Anak Keenam Korban Kasus Hepatitis Akut Meninggal di AS, Penyebabnya Masih Misterius

Indonesia saat ini dengan keputusan Direktur Jenderal Kemenkes sudah menunjuk rumah sakit umum pusat Kemenkes yang tersebar di seluruh provinsi untuk menjadi rumah sakit rujukan Hepatitis.

"Tahapan penanganan sudah ada di tata laksana. Dan sudah dibuat oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes. Serta sudah diedarkan ke seluruh fasilitas kesehatan. Baik RS pemerintah dan swasta," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas