Presiden AAYG Sampaikan Resolusi Soal Penyelesaian Konflik Rusia dan Ukraina
Saddam Al Jihad mengajukan beberapa hal dalam proses menyelesaikan perang antara Rusia dan Ukraina.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Pemuda Asia Afrika atau Asian African Youth Government (AAYG) Respiratori Saddam Al Jihad mengajukan beberapa hal dalam proses menyelesaikan perang antara Rusia dan Ukraina.
Saddam mendorong perang antara Rusia dan Ukraina dihentikan.
Dia pun menekankan soal solusi tepat kepada kedua belah pihak dalam mengakhiri perang.
"Sebagai representasi Indonesia di MUN (Model United Nations) saya memiliki harapan besar kepada negara-negara untuk mendorong agar perang Rusia-Ukraina segera berakhir. Perlu solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menekankan hentikan intervensi dari luar," kata Saddam dalam keterangannya, Senin (23/5/2022).
Dalam hal ini, Saddam menyampaikan dalam forum MUN The Best Diplomats dengan fokus pembahasan "Russian-Ukraine Crisis yang dilkasanakan di Double Tree by Hilton M Square, Dubai, United Arab Emirates.
Adapun, Saddam memberikan beberapa arahan terkait persoalan Rusia-Ukraina, di antaranya, pihak terkait menilai permasalahan ini secara objektif.
Baca juga: Sidang Kejahatan Perang Ukraina yang Pertama: Tentara Rusia Dipenjara Seumur Hidup
Pertama, adanya dewan internasional yang menilai secara objektif akar persoalan perang Rusia-Ukraina.
Kedua, tidak membawa kepentingan baik kedua belah pihak yang bertikai maupun pihak eksetrnal.
"Dewan nantinya berfungsi menjadi mediator untuk menemukan win-win solution," ucapnya.
Ketiga, menegaskan Amerika untuk menghentikan pembangunan senjata militer biologi, biological miletary weapon, yang dibangun dan dikembangkan di Ukraina.
Baca juga: Belarusia Tuduh Tentara Ukraina Seberangi Perbatasan Lakukan Aksi Sabotase
"Jika tidak dihentikan, bukan hanya mengancam masyatakat Rusia tetapi juga dunia," katanya.
Saddam berharap agar sanksi pada sektor ekonomi segera dicabut.
Hal ini, dikatakan Saddam, berdampak negatif ke ekonomi negara-negara Eropa karena ketergantungan gas dan minyak ke Rusia.