Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPKH Pastikan Dana Haji Tidak Digunakan untuk Investasi Berisiko Tinggi

Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu memastikan dana haji tidak akan dikelola pada investasi berisiko tinggi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BPKH Pastikan Dana Haji Tidak Digunakan untuk Investasi Berisiko Tinggi
Sky News
Di tengah pandemi corona yang melanda dunia, pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi tetap berlangsung mengikuti protokol kesehatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu memastikan dana haji tidak akan dikelola pada investasi berisiko tinggi.

Pengelolaan dana haji di Arab Saudi, kata Anggito, dilakukan melalui Awqaf Properties Investment Fund (APIF).

"Kita tidak melakukan investasi berisiko tinggi. Tapi kita melakukan melalui lembaga fund manager kita. Di Arab Saudi ada APIF Apif melakukan investasi. Kita tidak melakukan investasi langsung karena berisiko," ucap Anggito dalam webinar yang disiarkan channel Youtube BPPK Kemenkeu RI, Rabu (25/5/2022).

Anggito mengatakan saat ini BPKH melakukan investasi dana haji melalui APIF.

Baca juga: BPKH Beberkan Penyebab Kenaikan Biaya Haji Tahun 2022

Saat ini, BPKH menjadi pemegang saham ketiga di APIF, sehingga memiliki hak untuk mengatur.

"Saat ini kita melakukan investasi properti melalui APIF jadi aman dan kita menjadi pemegang saham ketiga," tutur Anggito.

Berita Rekomendasi

Sementara pengelolaan dana haji di Indonesia, kata Anggito, digunakan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

"Di Indonesia melalui SBSN dan sukuk korporasi. Kita sudah masuk ke pembiayaan langsung juga. Melalui bank syariah dan BUMN. Kami guyurkan cukup besar di program Mekaar," ucap Anggito.

Seperti diketahui, BPKH mencatat posisi dana haji yang telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sampai dengan Desember 2020 mengalami peningkatan 16,56 persen atau menjadi sebesar Rp 144,91 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas