Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Koreksi Arah Kiblat saat Matahari Berada di Atas Ka'bah pada 27-28 Mei 2022

Saat matahari tepat di atas kabah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Cara Koreksi Arah Kiblat saat Matahari Berada di Atas Ka'bah pada 27-28 Mei 2022
islamicapplications2014.wordpress.com
Matahari akan kembali melintas tepat di atas kabar pada 27-28 Mei 2022. Ini Cara Koreksi Arah Kiblat 

TRIBUNNEWS.COM - Matahari akan kembali melintas tepat di atas kabar pada 27-28 Mei 2022.

Fenomena ini memang lazim terjadi setiap tahunnya sebagai bagian dari gerak semu tahunan matahari.

Masyarakat dapat memanfaatkan momen ini untuk mengoreksi arah kiblat salat.




Fenomena astronomi ini sering disebut dengan Istiwa Al a'zham atau Rashdul Qiblat matahari kiblat.

Saat matahari tepat di atas kabah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Adib, mengatakan, peristiwa alam ini terjadi pada 27 dan 28 Mei 2022 pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA

"Bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” terang Adib di Jakarta, Selasa (24/5/2022), dilansir laman Kemenag.

Baca juga: Apa Perbedaan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan? Ini Jenisnya

Baca juga: Mengenal Pasang Surut Air Laut: Jenis dan Faktor Penyebabnya

BERITA TERKAIT

Untuk dapat menyaksikan peristiwa ini maka kondisi cuaca di tempat kita harus cerah, matahari tidak tertutupi oleh awan.

Karena waktu terjadinya terjadi pada sore hari maka tidak semua wilayah di Indonesia mengalami fenomena ini.

Beberapa daerah di Indonesia Bagian Timur tidak akan bisa mengalami fenomena ini, seperti sebagian daerah di Maluku dan Papua.

Ini karena di wilayah tersebut matahari sudah terlebih dulu terbenam sebelum fenomenanya terjadi.

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat.

Pertama, benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus.

Selain itu, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas