Jenderal Dudung Apresiasi Upaya Para Pangdam Pantau Ketersediaan dan Harga Minyak Goreng di Pasaran
Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan apresiasi kepada para Pangdam dalam memantau dan memastikan ketersediaan stok minyak goreng
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan apresiasi kepada para Pangdam dalam memantau dan memastikan ketersediaan stok minyak goreng sekaligus memonitor harga di pasaran.
Ia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV Diponegoro, Kodam V/Brawijaya, dan Kodam IX/Udayana atas langkah-langkah yang dilakukan jajarannya untuk memantau pasokan, stok dan harga minyak goreng yang dijual ke konsumen.
Dalam video conference bersama jajarannya, ia membahas berbagai upaya yang telah dilakukan jajaran TNI Angkatan Darat dalam menjaga ketersediaan minyak goreng mulai dari Kodam, Korem hingga Kodim di wilayah Kodam Jaya/Jayakarta, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV/Diponegoro, Kodam V/Brawijaya dan Kodam IX/Udayana.
Dalam kesempatan tersebut, Dudung menerima penjelasan dari para Pangdam mulai pemantauan distribusi dari produsen, agen hingga ke pengecer agar warga memperoleh minyak goreng dengan mudah sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Dudung juga memberikan arahan-arahan terkait penanganan dan pemantauan ketersediaan minyak goreng dan pengendalian harga di tingkat distributor hingga pengecer.
Baca juga: Pedagang Menaruh Harapan ke Luhut untuk Tuntaskan Persoalan Minyak Goreng
Dari hasil pemaparan yang disampaikan para Pangdam, didapati harga minyak goreng masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) karena pengecer masih menjual stok lama yaitu ketika harga masih mahal serta beban biaya distribusi karena kondisi jarak tempuh yang jauh antara distributor, pengecer hingga ke konsumen.
Di beberapa daerah, juga terdapat pengecer yang menjual dengan harga sesuai HET yaitu Rp14 ribu dan di wilayah Sumenep ada yang menjual di bawah HET dengan harga Rp 12.750 di tingkat distributor.
Sedangkan harga tertinggi ditemukan di Garut dengan harga jual dari pengecer ke konsumen sebesar Rp 25.000/liter.
Dudung menyampaikan ke jajaran di daerah agar terus memantau dan mengendalikan distribusi maupun harga minyak goreng di pasaran untuk membantu masyarakat selaras Perintah Harian KSAD ke-5 bahwa TNI AD harus hadir di tengah kesulitan masyarakat dan senantiasa menjadi solusi.
Baca juga: Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut, GIMNl Pesimis Selesaikan Polemik, Gapki Tunggu Aturan Lengkap
Hal tersebut diungkapkannya saat video conference dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta pada Jumat (27/5/2022).
"Terus lakukan pemantauan agar harga minyak goreng betul-betul dapat dikendalikan supaya dampak harga dari distributor dan pengecer ke konsumen tidak terlalu tinggi sehingga dapat mengatasi kesulitan ekonomi masyarakat," kata Dudung.
Dudung juga memerintahkan kepada jajaran untuk mengintensifkan lagi sidak kepada pengecer dan distributor, dan mengecek hingga ke konsumen dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Luhut Jawab Cibiran Soal Dirinya Tangani Minyak Goreng: yang Penting Masalah Beres!
Hal tersebut, kata dia, dilakukam untuk mengantisipasi penimbunan oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dalam situasi seperti ini.
"Lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah konkrit ketersediaan stok dan harga dapat dikendalikan dengan melakukan operasi pasar di wilayah-wilayah yang harganya masih tinggi," kata Dudung.