Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenang Sosok Buya Syafii Maarif, Menko PMK: Kebersahajaan yang Tak Akan Habis Diceritakan

Muhadjir mengaku komunikasi dengan Buya Syafii Maarif kurang intensif, karena menurunnya kesehatan Buya Syafii.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kenang Sosok Buya Syafii Maarif, Menko PMK: Kebersahajaan yang Tak Akan Habis Diceritakan
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Tokoh Lintas Agama Buya Ahmad Syafii Maarif, saat ditemui di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku sangat kehilangan atas wafatnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.

Muhadjir mengaku komunikasi dengan Buya Syafii Maarif kurang intensif, karena menurunnya kesehatan Buya Syafii.

"Kita sangat kehilangan atas kepergian Buya Syafii Maarif. Apalagi akhir-akhir ini sejak kesehatan beliau menurun, komunikasinya dengan beliau kurang intensif," tutur Muhadjir saat dikonfirmasi, Jumat (27/5/2022).

Muhadjir mengaku mendapatkan kabar bahwa Buya Syafii Maarif kritis dari Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping Dr Faisol pada pukul 09.05 WIB.

Saat itu, Muhadjir sedang berada di Denpasar memimpin pertemuan internasional GPDRR.

Muhadjir lalu mengabarkan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Informasi pun segera saya teruskan ke Prof Haedar dan Prof Abdul Mukti. Prof Haedar sudah sampai di Klaten sedang dalam perjalanan menuju Bandara Solo," ungkap Muhadjir.

Berita Rekomendasi

"Rencana kunjungan kerjanya ke Bandung pun dibatalkan, kembali ke Yogya. Bukan hanya  Muhammadiyah yang kehilangan atas wafatnya beliau tapi juga  bangsa Indonesia bahkan dunia," tambah Muhadjir.

Menurut Muhadjir, sosok Buya Syafii Maarif memiliki keteladanan yang sangat tinggi.

Baca juga: Airlangga: Buya Syafii Bukan Hanya Negawaran, Tapi Bapak Bagi Rakyat Indonesia

"Pemikiran dan keteladanannya sudah mencapai derajat tertinggi bagi seseorang  yang sudah selesai dengan dirinya, yaitu kemanusiaan universal," ucap Muhadjir.

Kebersahajaan Buya Syafii Maarif, menurut Muhadjir, sangat besar bagi seorang guru bangsa.

"Salah satu indikasinya adalah laku zuhudnya. Soal kesederhanaan dan kebersahajaan beliau tidak akan habis untuk diceritakan," pungkas Muhadjir.

Seperti diketahui, Buya Syafii Maarif meninggal pada hari Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas