Ketua DPR Dorong Perempuan Lebih Banyak Dilibatkan dalam Program Penanggulangan Bencana
Puan Maharani menekankan perlunya kerja sama semua pemangku kebijakan, termasuk parlemen, dalam pengurangan risiko bencana.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan perlunya kerja sama semua pemangku kebijakan, termasuk parlemen, dalam pengurangan risiko bencana.
Dia juga mendorong agar perempuan lebih banyak dilibatkan dalam isu ini.
Puan mengatakan, perempuan dan anak merupakan kelompok yang paling banyak menjadi korban di setiap bencana.
Hal itu disampaikannya usai menjadi pembicara di The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (26/5/2022).
"Karenanya bagaimana mitigasi dan penanggulangannya saya harapkan perempuan juga diberikan peran dan peluang untuk ikut berpartisipasi dalam mitigasi dalam penanggulangan bencana," kata Puan.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani Dorong Resiliensi Bencana Berpusat pada Manusia
Peran perempuan dalam penanggulangan bencana, termasuk sebagai pengambil kebijakan, disebut penting.
Sebab sebagai kelompok yang banyak menjadi korban, kata Puan, perempuan lebih mengerti apa yang dibutuhkan sesamanya.
"Sehingga dalam pelaksanakan penanggulangan bencana, perempuan bisa ikut mengerti, memahami, berperan serta dalam menanggulangi korban perempuan dan anak," ujarnya.
Ketika berbicara di hadapan delegasi-delegasi yang berasal dari perwakilan pemerintahan dan NGO pada forum GPDRR, Puan menegaskan, DPR RI siap bergerak bersama dengan parlemen negara-negara lain untuk memperkuat peran dalam pengurangan risiko bencana.
Di dalam negeri sendiri, DPR telah memainkan peran cukup besar dalam hal penanggulanan bencana termasuk lewat fungsi pengawasan dan anggaran.
"Program-program penanganan bencana, mitigasi, dan antisipasi semuanya dibicarakan di komisi terkait di DPR. Tentu saja komitmen kami bersama Pemerintah agar program penanggulangan bencana dapat dilakukan seefektif dan seefisien mungkin," ucap Puan.
"Tetap menjaga efektivitas dan bagaimana menjaga tempat-tempat yang rentan bencana bisa dimitigasi. Dan kalau terjadi bencana, penanggulangan bencana itu bisa dilakukan dengan cepat dan efektif," imbuhnya.
Di sela-sela acara GPDRR ke-7, Puan pun sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Abdullah Shahid.
Dalam pertemuan itu, Majelis Umum PBB mengapresiasi Indonesia yang dinilai telah berhasil menanggulangi Pandemi Covid-19.
"Termasuk berhasil melakukan vaksinasi di 78 persen penduduk Indonesia, bahkan beliau juga mengapresiasi bahwa setelah Hari Raya Idul Fitri tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19, malah justru menurun, dan Insya Allah terus melandai," pungkas Puan.