Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Simak Langkah-langkah dalam Menentukan Arah Kiblat
Matahari akan berada di atas Ka'bah saat tengah hari pada 28 Mei & 15 Juli 2022, simak cara menentukan arah kiblat berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Besok akan terjadi fenomena alam, yaitu matahari tepat di atas Ka'bah.
Fenomena matahari tepat berada di atas Ka'bah saat tengah hari ini, akan terjadi sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada 28 Mei dan 15 Juli 2022.
Secara astronomis fenomena ini terjadi ketika deklinasi Matahari layak sama atau selisih kecilnya dengan letak geografis Ka'bah.
Dikutip dari Instagram @lapan_ri, ketika deklinasi matahari layak sama atau selisihnya kecil dengan lintang pengamat, Matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat saat tengah hari, fenomena ini juga dapat disebut sebagai Kulminasi Agung.
Baca juga: Apa Itu Perigee? Fenomena Alam Penyebab Banjir Rob yang Melanda Pesisir Utara Jawa Tengah
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Maluku Barat Daya
Kulminasi Agung yang terjadi di Ka'bah dapat digunakan untuk mengecek dan mengetahui arah kiblat.
Fenomena ini dijadikan waktu untuk mengecek dan menyempurnakan arah kiblat karena bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Ka'bah saat Matahari berada di atas Ka'bah.
Menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung ini terbilang sangat mudah dan murah.
Perlu diketahui pula bahwasanya hasilnya pun juga akurat, bahkan lebih akurat dibandingkan jika kita menggunakan alat bantu seperti halnya kompas ditentukan oleh medan magnet alami maupun buatan, sehingga dapat memengaruhi keakuratan pengukuran.
Hal ini terjadi karena sumbu rotasi Bumi mempunyai kemiringan 66°34' terhadap bidang edar Bumi (atau ekliptika), sehingga mengalami pergerakan semu tahun yang bervariasi antara -23°26' hingga +23°26' terhadap khatulistiwa.
Variasi pergerakan semu tahunan ini disebut juga deklinasi Matahari.
Ketika deklinasi Matahi bernilai sama atau selisihnya Kecil dengan lintang geografis pengamat, Matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat (atau zenit) sat tengah hari, sehinga fenomena ini juga dapat disebut sebagai Kulminasi Agung.
Dalam ilm falak, Kulminasi Agung di Ka bah atau Matahari di atas Ka'bah disebut juga sebagai Rashdul Qiblah yang bermakna "meluruskan kiblat".
Selain Rashdul Qiblah yan terjadi dua kali setahun (sering disebut juga Rashaul Qiblah Global), ada Rashdul Qiblah lokal atau harian yang mana Matahari terletak pada jalur yan menghubungkan Ka'bah dengan (okasi yang ingin dicek arah kiblatnya, sehingga waktu terjadinya dapat berubah-ubah setiap hari.
Baca juga: Fenomena Perigee Disebut Menjadi Penyebab Banjir Rob di Semarang, Apa Itu?
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Jumat, 27 Mei 2022: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin di 24 Wilayah Ini
Berikut langkah-langkah dalam menentukan arah kiblat menggunakan bantuan Matahari:
1. Tentukan tempat yang akan mengarahkan kiblatnya, cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya matahari.
2. Sediakan tongkat lurus ataupun benda tegak tidak berongga lainnya (seperti spidol papan tulis, botol plastik PET, botol minum/ tummbler, dan sebagainya) atau jika tidak tersedia, dapat menggunakan benang berbandul.
3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan
4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 ° dari permukaan tanah), atau pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 ° dari permukaan tanah), atau tegak lurus (90 ° dari permukaan tanah) gantungkan benang berbandul tadi.
5. Tunggulah hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul).
Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Matahari Tepat diatas Kabah