Megawati Berduka Atas Wafatnya Buya Syafii Maarif: Beliau Terisak Sangat Sedih
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan partai mengucapkan duka cita yang mendalam atas wafatnya Prof Dr. H. Buya Syafii Maarif.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan partai mengucapkan duka cita yang mendalam atas wafatnya Prof Dr. H. Buya Syafii Maarif.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa ketika Megawati mendengar kabar duka tersebut, dia terlihat sangat sedih dan terisak.
“Ketika kami menyampaikan berita wafatnya Buya ke Ibu Megawati Soekarnoputri, Beliau terisak sangat sedih. Buya Syafii sosok yang menjadi sahabat Ibu Megawati, dan bersama-sama di BPIP," kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).
"Ibu Megawati sungguh merasa kehilangan sosok negarawan yang menjadi cermin kecendekiawanan, sosok saleh yang rendah hati, sosok yang menjadi bagian kekuatan moral bangsa dan memberikan keteladanan dalam etika hidup berbangsa dan bernegara," sambung Hasto.
Hasto menyampaikan, atas wafatnya Buya Syafii, arahan Megawati, seluruh Keluarga Besar PDI Perjuangan untuk memberikan penghormatan terbaik kepada Buya Syafii dengan mendoakan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan mendapatkan tempat terbaik disisiNya.
Pada kesempatan yang sama, lanjut Hasto, Megawati Soekarnoputri meminta seluruh Keluarga Besar BPIP dan menugaskan Pramono Anung untuk melakukan koordinasi terkait protokoler penghormatan negara dalam rangka pemakaman Almarhum Buya Syafii. “
"Dalam koordinasi untuk memberikan penghormatan terbaik bagi Almarhum Buya Syafii, Hasto Kristiyanto menceritakan kedekatan Megawati dengan Buya. Bung Karno dan Ibu Fatmawati memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Ikatan emosional sebagai bagian keluarga besar Muhammadiyah, serta sama-sama mengalir darah Minang menjadikan hubungan Ibu Mega dan Buya Syafii sangat akrab dan penuh persaudaraan," papar Hasto.
Baca juga: Buya Syafii Maarif di Mata Ketua PP Muhammadiyah: Tokoh Sederhana, Tidak Haus Harta dan Kekuasaan
Dalam berbagai kesempatan, kata Hasto, ketika berdiskusi tentang bangsa dan negara, Buya Syafii dan Megawati, keduanya berdialog dengan hangat.
"Di tengah kesedihan Ibu Megawati, Beliau meminta seluruh Kader PDI Perjuangan untuk memberikan penghormatan terbaik baik sosok yang menjadi sumber keteladanan tersebut," tutup Hasto.
Sebelumnya kabar duka menyelimuti keluarga besar Muhammadiyah. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafi’i Maarif meninggal dunia pada Jumat, (27/5/2022).
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Tlh wafat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah pd hr ini jam 10.15 di Yogyakarta," tulis Menkopolhukam Mahfud Md diakun Twitternya, Jumat (27/5/2022).
Almarhum meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada pukul 10.15 WIB.
“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do'a dari semuanya,” ucap Ketua Umum PP Muhamadiyah Haedar Nashir.