Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Buya Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang Meninggal Dunia

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, meninggal dunia. Ini sosoknya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in SOSOK Buya Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang Meninggal Dunia
Biro Pers Setpres/Kris
Buya Syafii Maarif. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, meninggal dunia. 

Selain itu, Ahmad Syafii Maarif juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2000-2005.

Setelah tidak menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif aktif di Institute Maarif yang didirikannya.

Ahmad Syafii Maarif juga aktif menulis dan atas karya-karya yang dihasilkannya, Ahmad Syafii Maarif mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina pada 2008.

Pada awal 2015, Ahmad Syafii Maarif mendapatkan tawaran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi posisi Dewan Pertimbang Presiden, tapi Syafi'i menolaknya.

Ahmad Syafii Maarif juga pernah menjadi Ketua Tim Independen 2015 yang mengatasi konflik Polri-KPK.

Baca juga: Eka Hospital Bersama Buya Syafii Maarif Wakafkan Ribuan Alquran

Baca juga: Respon Saran Buya Syafii Maarif, Polri Klaim Sudah Banyak Rekrut Santri Jadi Polisi

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Haedar Nashir menyebut sosok Buya Syafii Maarif sebagai bapak bangsa dan telah menorehkan pemikiran maju bagi negara Indonesia.

"Buya adalah tokoh yang selalu disebut sebagai bapak bangsa, karena kecintaannya, pemikirannya, sikap hidup dan tindakannya di pandang masyarakat sebagai sosok negarawan bangsa," kata Haedar dalam acara v85 Milad Buya Syafii Maarif: Mencari Negawaran, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Berita Rekomendasi

Menurut Haedar, kehadiran Buya Syafii sebagai tokoh Muhammadiyah maupun tokoh bangsa, tidak dalam perjalanan yang singkat dan linear, tetapi menapaki perjalanan maupun perjuangan yang luar biasa.

"Yang dalam puncak perjalananan itu, kemudian membawa dirinya menjadi sosok yang memberi makna, yang spesial bagi kehidupan bangsa," tutur Haedar.

"Buya sebagai tokoh Muhammadiyah telah ikut menorehkan pemikiran maju, bahkan sebagian orang menyebutnya pemikiran liberal dalam makna postif, yang sering keluar dari tatanan dan status quo pemikiran," sambung Haedar.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Seno Tri Sulistiyono) (TribunnewsWiki.com/Ami Heppy)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas