Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR Komisi X: Jangan Jualan IPK, Tapi Tidak Punya Skill

Putra Nababan menyoroti masih seringnya mahasiswa yang hanya sekadar jualan indeks prestasi kumulatif (IPK) ketimbang mengasah keterampilan.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in DPR Komisi X: Jangan Jualan IPK, Tapi Tidak Punya Skill
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Anggota DPR Komisi X Putra Nababan saat menjadi pembicara dalam webinar bertemakan "Merdeka Belajar: Apakah Hak-hak Peserta Didik Sudah Terpenuhi?", Sabtu (28/5/2022). 

Dengan kata lain, kurikulum 2013 yang disederhanakan sesuai kepentingan pembelajaran yang esensial.

Adapun pilihan ketiga, sekolah dibolehkan memilih untuk secara penuh menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Dengan demikian, Nadiem menekankan tidak ada lagi istilah di sekolah, ganti menteri pendidikan ganti kurikulum.

"Jadi tidak perlu dipaksakan sama sekali, tidak perlu lagi khawatir sekolah-sekolah bahwa ganti menteri ganti kurikulum. Itu artinya bukan karena sekolah tidak butuh kurikulum tapi dipaksakan secara cepat," kata Nadiem.

Baca juga: Nadiem Makarim Janji Kepada PGRI Siap Prioritaskan Kesejahteraan Guru

Dengan kurikulum baru ini, Nadiem mengatakan, struktur kurikulum akan lebih fleksibel dan jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun. 

Fokusnya pun pada materi yang esensial sehingga capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun.

Kurikulum ini, kata Nadiem, juga memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. 

Berita Rekomendasi

Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru juga akan digunakan supaya guru bisa mengembangkan praktik mengajar secara mandiri.

Menurutnya, dengan Kurikulum Merdeka, tidak ada lagi program peminatan di SMA. 

Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya. 

Sedangkan guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

Baca juga: Nasib Geng Motor di Bogor Usai Terjaring Patroli Polisi, Resmi Bubar Padahal Baru Berumur Setahun

Bagi sekolah, diberikan kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didiknya. 

Pembelajaran pun melalui kegiatan proyek sehingga memberikan kesempatan luas kepada peserta didik mengeksplorasi secara aktif isu-isu aktual seperti lingkungan hingga kesehatan.

"Berarti dia tidak terkotak-kota pada IPA atau IPS saja. Mereka bisa memilih sebagian IPA sebagian IPS dan itu sudah dilakukan di banyak program-program kurikulum internasional dan di negara-negara maju," ujar Nadiem Makarim saat meluncurkan program Merdeka Belajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas