Wali Kota Bobby Nasution Sampai Menangis Saat Tonton Film Tentang Masyarakat Batak Ngeri Ngeri Sedap
Bobby Nasution yang ikut nonton di studio 3 bersama masyarakat mengakui jika saat menonton film Ngeri Ngeri Sedap dirinya ikut menitikkan air mata.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pemain film Ngeri Ngeri Sedap menyapa warga Medan dalam meet and Greet di Ringroad City Walk Medan, Minggu (29/5/2022).
Acara MnG berlangsung meriah disambut oleh seratusan pengunjung terlebih saat melihat seluruh cast seperti Tika Panggabean, Lolox, Indra Jegel, Boris Bokir, Gita Bhebhita Butar-butar muncul di atas panggung.
Film Ngeri Ngeri Sedap menjadi film keluarga yang akan tayang pada awal Juni mendatang.
Film yang digarap di pinggiran Danau Toba ini bercerita mengenai kehidupan orangtua yang rindu dengan anak-anak yang hidup dalam perantauan.
Konflik dalam film ini cukup menguras emosi penonton dengan perbedaan pandangan orang tua dan anak mengenai tradisi dan juga mengenai pengorbanan anak untuk membahagiakan orang tua.
Adegan demi adegan tersebut juga membuat para penonton menangis, tertawa dan terharu, diantaranya Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Bobby Nasution yang ikut nonton di studio 3 bersama masyarakat mengakui jika saat menonton film Ngeri Ngeri Sedap dirinya ikut menitikkan air mata.
Duduk di deretan bangku G bersama pemain dan sutradara, Bobby memberikan apresiasi untuk film yang mengangkat tradisi suku Batak.
"Luar biasa film ini mengangkat tema dari Sumatera Utara salah satunya adat istiadat yang mengangkat kehidupan sangat intim," kata Bobby.
"Belajar itu tidak ada batasnya, belajar itu bukan hanya untuk anak tapi orang tua juga harus belajar," ucapnya.
Kata Sutradara dan Penulis
Sutradara dan Penulis, Bene Dion Rajagukguk mengungkapkan bahwa ide film bertema keluarga ini sudah tercetus sejak delapan tahun lalu saat syuting film lain.
"Film ini sangat Medan kali. Melalui film ini, biar orang-orang tahu bagaimana kehidupan orang Medan. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari film ini seperti menjadi lebih baik, mencintai keluarga, ramah, dan bisa menyelesaikan masalah dan tidak emosional," ungkap Bene.
Dalam film yang akan tayang resmi pada 2 Juni Mendatang, mata penonton akan dimanjakan dengan panorama khas Danau Toba, tradisi Batak dan juga bahasa Batak yang banyak muncul dalam beberapa scene.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.