Kapan Indonesia Bebas Masker? Ini Jawaban Pemerintah
Sambil melihat perkembangan pandemi di tanah air maupun global pihaknya pun terus memantau kebijakan pelonggaran penggunaan masker.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin berbicara soal peluang Indonesia bebas masker.
Sambil melihat perkembangan pandemi di tanah air maupun global, pihaknya pun terus memantau kebijakan pelonggaran penggunaan masker.
Menkes menyebut jika pandemi Covid-19 relatif masih terkendali maka bukan tidak mungkin Indonesia bisa sepenuhnya bebas masker.
“Kita masih menunggu sampai pertengahan Juni, karena biasanya kenaikan itu terjadi 30-35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini. Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di bulan Juni. Kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ungkap Menkes di Jakarta Internasional Stadium seperti dikutip dari laman kemkes.go.id, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Momen Jokowi Blusukan di Solo: Ditemani Ganjar dan Risma, hingga Lepas Masker saat Bertemu Warga
Ia memaparkan di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus relatif stabil, masih di bawah kisaran 1000 kasus positif perhari.
Karena itulah, pemerintah mulai melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat sebagai transisi dari pandemi ke endemi, yakni masyarakat diperbolehkan tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Pemerintah tetap mengingatkan bahwa kebijakan pelonggaran tetap harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Pasalnya, dunia belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19, sehingga potensi penularan itu tetap ada.
Dilain sisi, Kemenkes juga terus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Akselerasi vaksinasi tetap digalakkan untuk mencapai kekebalan kelompok yang merata, termasuk vaksin booster.
Semakin cepat divaksinasi, semakin cepat juga kekebalan tubuh terbentuk.
Sekarang ini, vaksinasi booster bisa diberikan lebih cepat, yakni 3 bulan pasca penyuntikan dosis kedua.
“Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang dibooster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dibooster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” pesannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.