Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Metro Jaya Beberkan Penyebab Fadillah Gagal Meski Telah Lolos Tahap I Bintara Polri

Polda Metro Jaya menjelaskan penyebab gagalnya Farih Fadillah Nur Rizky (21) untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Polda Metro Jaya Beberkan Penyebab Fadillah Gagal Meski Telah Lolos Tahap I Bintara Polri
Instagram @hillarybrigitta
Melalui unggahan video, Fadillah curhat bahwa ia lulus seleksi dan mendapat peringkat 35 dari 1.200 peserta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menjelaskan penyebab gagalnya Farih Fadillah Nur Rizky (21) untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri.

Padahal, Fadillah telah dinyatakan lulus seleksi pada tahap I Bintara Polri.

Namun, Fadillah tidak dapat ikut pendidikan ke tahap selanjutnya karena ia menyintas buta warna parsial setelah dilakukan supervisi.

Lalu, mengapa Fadillah bisa lolos seleksi pada tahap I?

Melalui unggahan video, Fadillah curhat bahwa ia lulus seleksi dan mendapat peringkat 35 dari 1.200 peserta.

Baca juga: Viral Curhat Calon Siswa Polisi, Namanya Sudah Masuk di Urutan 35 Mendadak Diganti dan Tak Lolos

Ia pun dinyatakan lolos tahap I untuk selanjutnya mengikuti pendidikan lanjutan di SPN Lido, Sukabumi.

BERITA REKOMENDASI

Namun, Polda Metro Jaya menduga Fadillah lulus seleksi tahap pertama karena telah menghafal soal tes buta warna.

Sehingga ia sudah hafal kisi-kisi atau poin penilaian yang mana dirinya lolos tes bukan karena hasil tes tetapi menghafal.

"Kemungkinan terbesar yang bersangkutan belajar tentang buta warna, dia menghafal," jelas Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).

Dugaan itu menguat karena Fadillah diketahui sudah 3 kali ikut seleksi Bintara Polri sejak 2019.

Ketiga seleksi itu menyatakan Farih tidak lulus dengan masalah kesehatan berupa buta warna parsial.

Didiet menegaskan, berdasarkan pengalaman tes itu menjadi acuan pelajaran oleh Fadillah. Didiet menyebut, kuat dugaan Fadillah sudah mempelajari buku tes buta warna sehingga bisa lulus seleksi tahap I.

Terlebih, buku tes buta warna beredar bebas di pasaran sehingga memungkinkan orang mempelajarinya untuk keperluan tes atau akademi.

"Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan, seperti di Kimia Farma. Jadi dia bisa belajar letak-letaknya, tapi setelah melakukan pemeriksaan mendalam sekali baru ketahuan. Kemungkinan besar Fadillah telah menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," beber Didiet.

Dugaan itu akhirnya terbukti, usai panitia seleksi melakukan supervisi terkait kelulusan Fadillah.

Supervisi itu dilakukan sebelum berangkat pendidikan dan hasilnya Fadillah dinyatakan menyintas buta warna parsial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas