KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dapat Gelar Djojo Noto Segoro dari Kesultanan Keraton Sumenep
Sebelum melaksanakan prosesi adat Keraton Sumenep, Yudo didampingi Vero Yudo Margono dan rombongan disambut tari Muang Sangkal.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menerima penganugerahan sebagai Warga Kehormatan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep dan Sesepuh Kesultanan Keraton Sumenep bergelar "Djojo Noto Segoro," di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Madura pada Minggu (29/5/2022).
Sebelum melaksanakan prosesi adat Keraton Sumenep, Yudo didampingi Vero Yudo Margono dan rombongan disambut tari Muang Sangkal.
Tarian tersebut adalah kesenian daerah yang sejak kemunculannya hingga sekarang sudah melekat sebagai salah satu ikon budaya yang ada di Kabupaten Sumenep.
Keberadaan Keraton Sumenep telah melahirkan tradisi budaya, baik terkait dengan upacara adat maupun kesenian.
Baca juga: Jenderal Dudung Beri Penghargaan kepada 34 Personel TNI AD yang Berjuang di SEA Games Vietnam
Dalam penganugerahan tersebut, Pemangku Adat Keraton Sumenep Ir RP Moh Mohtar Admokusumo menyerahkan Sertifikat Pemberian Kehormatan Keluarga Kesultanan Keraton Sumenep kepada Yudo sebagai Warga Kehormatan dan sekaligus sebagai Sesepuh Keluarga Kesultanan Keraton Sumenep dengan gelar "Djojo Noto Segoro".
Mohtar turut didampingi Sekretaris Kesultanan dan disaksikan Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Pusat.
Penyerahan tersebut dirangkai pemasangan Odheng, dan Selendang maupun Pin sebagai pengikat lahir batin antara Yudo dengan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep.
Dalam kesempatan tersebut, Yudo mengatakan sebagai pemimpin dan jajaran TNI AL merasa terhormat dan bersyukur menerima penganugerahan tersebut.
Hal itu, kata dia, dapat dimaknai dari berbagai perspektif di antaranya sebagai kepercayaan, kehormatan, dan kebanggaan.
Selain itu, kata Yudo, penganugerahan tersebut juga memberikan implikasi tanggung jawab kepada TNI AL dan pribadi untuk dapat mencurahkan perhatian bersama pemerintah daerah serta komponen masyarakat saling bahu membahu membangun kesejahteraan Sumenep.
Gelar Djojo Noto Segoro, kata Yudo, merupakan gelar yang sangat dalam baginya karena selaku pemimpin TNI AL tentunya harus bisa menjaga Segoro atau Lautan dengan Jaya.
"Kalau di TNI AL ada semboyan Jalesveva Jayamahe yang artinya di Laut Kita Jaya, ini selaras dengan harapan saya yang harus membawa lautan sebagai pemersatu bukan pemecah belah. Saya juga memiliki tanggung jawab yang besar menjaga kedaulatan negara di laut serta membawa kejayaan dari laut tersebut," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Senin (30/5/2022).
Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga menyerahkan Pusaka Leluhur Keraton berupa keris dan Lambang Keraton Sumenep kepada Yudo.
Pemberian keris kepada Yudo dinilai memiliki makna yang mendalam, di mana keris merupakan warisan leluhur atau sesepuh kerajaan berupa benda tajam dan mengandung unsur mistis serta bertuah.
Hal tersebut, dinilai sesuai dengan kepribadian Yudo baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari.
“Beliau tajam dalam tutur bahasa, tajam pikirannya, gagah dan sakti di dalam mengemban tugas mengamankan negara kesatuan republik Indonesia,” kata Fauzi.
Penganugerahan sebagai Warga kehormatan Keraton tersebut merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Yudo di Madura.
Usai penganugerahan, Yudo dan rombongan melanjutkan kegiatan karya bakti menuju lokasi peletakan batu pertama renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir.
TNI AL dengan Pemprov Jatim direncanakan akan merenovasi sebanyak 225 Unit rumah masyarakat di pesisir Jawa Timur yang tersebar di beberapa titik lokasi.
Lokasi tersebut di antaranya Sumenep 68 unit, Probolinggo 30 unit, Situbondo 50 unit, Bangkalan 47 unit, dan Lamongan 37 unit.
Renovasi rumah tersebut rencananya akan selesai dan bisa dihuni pada September 2022.
Selanjutnya pada lokasi renovasi Rutilahu tersebut, Yudo juga melaksanakan peninjauan kegiatan pengobatan gratis dengan melibatkan tim kesehatan dari Rumkital dr. Oepomo Lantamal V.
Dalam kegiatan tersebut, TNI AL bekerja sama dengan Yayasan Wajah Masa Depan yang menargetkan 500 orang, kegiatan vaksinasi, dan dari Diskes Lantamal V yang menargetkan 100 orang serta kegiatan pemberian sembako.
Kunjungan Yudo di Pulau Madura diakhiri dengan mengunjungi pengrajin keris yang berada di sentra pengrajin keris Desa Wisata Aeng Tongtong.
Di sana Yudo melihat display keris, menerima penjelasan mengenai dasar pembuatan keris, dan filosofi keris dari pengerajin keris Wawan Novianto.
Pada kunjungan tersebut juga diperagakan pembuatan keris oleh pengrajin setempat.