8 Kata Mutiara dari Soekarno Tentang Pancasila, Cocok Dibagikan di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022
Kata Mutiara/quotes dari Bung Karno, Cocok Dibagikan di WhatsApp Instagram dan sosmed lainnya untuk Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila pada hari ini, Rabu (1/6/2022).
'Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia' dipilih sebagai tema peringatan Hari Lahir Pancasila 2022.
Pancasila merupakan dasar negara serta falsafah bangsa Indonesia.
Tak ayal momentum kelahirannya menjadi hal yang besar bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: 20 LINK TWIBBON Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Lengkap dengan Ucapan yang Cocok Jadi Status!
Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional atau tanggal merah lewat Keppres Nomor 24 Tahun 2016.
Dalam Keppres itu dijelaskan bahwa untuk pertama kalinya Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Ir Soekarno, Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945.
Banyak cara untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 2022 ini.
Satu di antaranya yakni dengan membagikan kata-kata mutiara atau quotes di media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook.
Terlebih kata-kata mutiara dari Bapak Proklamator Indonesia, Ir Soekarno (Bung Karno) tentang Pancasila.
Berikut kata-kata mutiara dari Ir Soekarno terkait Pancasila yang dikutip dari Buku Kumpulan Kata-Kata Mutiara Kesejarahan (2010) yang diterbitkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Direktorat Nilai Sejarah:
1. Ada orang berkata, pada waktu Bung Karno mempropagandakan Pancasila, pada waktu itu ia menggalinya kurang dalam. Tapi saya terus terang katakan. "Saya menggalinya dari empat saf: Saf pra Hindu, saf Hindu, saf Islam, dan saf lmperialis."
2. Bakat persatuan, bakat "Gotong Royong" yang memang telah berurat berakar dalam jiwa Indonesia, ketambahan lagi daya penyatu yang datang dari azas Pancasila.
3. Dengan "Bhinneka Tunggal Ika" dan Pancasila, kita prinsipil dan dengan perbuatan, berjuang terus melawan kolonialisme dan imperialisme di mana saja.
4. I am not a maker of Pancasila. I am not a creator of Pancasila. I merely put into words some feelings existing among people, to which I gave the name of Pancasila.