Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Khilafatul Muslimin, Kelompok yang Konvoi Bermotor Bawa Atribut Kebangkitan Khilafah

Konvoi pemotor beratribut hijau putih dengan membawa poster dan bendera bertuliskan Khilafatul Muslimin menjadi sorotan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mengenal Khilafatul Muslimin, Kelompok yang Konvoi Bermotor Bawa Atribut Kebangkitan Khilafah
Kolase Tribunnews.com: Twitter.com/DewiLie01 dan Instagram.com/info_jaktimbek
(KIRI) Aksi konvoi Kebangkitan Khilafah di Brebes dan (KANAN) Aksi konvoi Kebangkitan Khilafah di Jakarta Timur. 

Hal itu karena Indonesia tidak menganut sistem ideologi Khilafah sebagai dasar negara.

"Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan peraturan dan juga apa yang menjadi ketentuan di dalam perundang-undangan kita bahwa bangsa Indonesia ini bukan berdasarkan Khilafah. Jadi Polda Metro Jaya tentunya akan mendalami video tersebut," katanya.

Densus 88 Turun Tangan

Tim Densus 88 Antiteror Polri turun tangan memantau aksi konvoi puluhan motor yang membawa poster Khilafah Islamiyah.

"Densus 88 sudah monitor," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi Tribunnews.com.

Aswin menuturkan, pihaknya masih menyelidiki terkait aksi tersebut.

Khususnya, apakah ada kaitannya aksi tersebut dengan dugaan tindak pidana terorisme.

Berita Rekomendasi

"Kami masih menyelidiki peristiwa ini dengan bekerja sama dengan unit kepolisian terkait lainnya," pungkasnya.

Tanggapan PBNU

Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi atau biasa disapa Gus Fahrur menjelaskan tentang rombongan pemotor yang viral memamerkan atribut khilafah di Jakarta Timur.

Apalagi, peristiwa itu terjadi jelang 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

“Ya itu harus dipanggil dan ditertibkan, bahwa ideologi khilafah bertentangan dengan konsensus nasional NKRI,” ujarnya kepada Kompas.TV lewat pesan WhatsApp, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, Gus Fahrur juga menegaskan bahwa pengusung ideologi khilafah adalah kelompok yang terjebak romantisme masa lalu.

“Mereka orang yang terjebak romantisme (khilafah) masa lalu, hari ini sudah tidak mungkin dapat dilakukan lagi,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas