Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ASPPI Dukung Rencana Tiket Naik ke Candi Borobudur Rp 750 Ribu

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) dukung soal harga tiket naik borobudur menjadi Rp750 Ribu.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in ASPPI Dukung Rencana Tiket Naik ke Candi Borobudur Rp 750 Ribu
Indonesia.travel
Candi Borobudur. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Agus Pahlevi, mendukung rencana tarif tiket naik Borobudur menjadi Rp750 ribu.

Menurut pihaknya, hal ini sebagai perhatian khusus bagi Candi Borobudur, khususnya soal jumlah pengunjung.

Terlebih Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi wisata internasional sekaligus cagar budaya.

Jika pengunjung yang naik ke candi membeludak, dikhawatirkan akan berdampak pada struktur candi.

Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto WS (ketiga kiri) berfoto bersama dengan stakeholder saat acara peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022). Kehadiran SPKLU Green Tourism pertama di Pulau Jawa ini merupakan bentuk dukungan PLN untuk Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Borobudur, yang salah satunya mencanangkan penggunaan energi bersih dan kendaraan listrik untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada tahun 2022. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto WS (ketiga kiri) berfoto bersama dengan stakeholder saat acara peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022). Kehadiran SPKLU Green Tourism pertama di Pulau Jawa ini merupakan bentuk dukungan PLN untuk Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Borobudur, yang salah satunya mencanangkan penggunaan energi bersih dan kendaraan listrik untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada tahun 2022. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca juga: Bukan Tiket Masuk, Tapi Tiket Naik ke Atas Candi Borobudur yang Dinaikkan Jadi Rp750 Ribu per Orang

Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Zona Candi, dan Harga Tiket Masuk Turis Lokal dan Asing

“Jika tidak diatasi sekarang, berapa lama lagi bisa menikmati Borobudur? Saya rasa rencana itu adalah salah satu cara untuk menghargai Borobudur,” kata Agus, dilansir Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Lanjutnya menjelaskan, alasan lain pihaknya mendukung rencana ini agar membawa dampak positif kepada masyarakat di sekitar Candi Borobudur.

"Berdasarkan informasi yang saya dapat, harga tersebut tak hanya untuk naik ke candi, tetapi di-bundling dengan paket lain."

BERITA TERKAIT

"Nah, bundling ini diharapkan dapat mendukung ekonomi masyarakat sekitar,” ucapnya.

Harga Tiket Wisatawan Lokal Rp750 Ribu, Turis Asing 100 Dolar

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut menyebut akan menerapkan harga tiket masuk atau karcis sebesar Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal, dan 100 dollar AS (sekitar Rp1,4 juta) untuk turis mancanegara. 

Luhut mengatakan kebijakan itu ia buat demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara.

Maka, kata dia, selain menerapkan tarif yang lebih mahal, pengunjung Candi Borobudur juga akan dibatas.

Baca juga: Ganjar Dukung Penuh Borobudur Ditetapkan Jadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

Baca juga: Alasan Tarif Masuk Candi Borobudur Naik Signifikan jadi Rp750.000

Setiap harinya kata Luhut, pengunjung di kawasan Candi Borobudur dibatasi sebanyak 1.200 orang.

"Kami sepakat dan berencana membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dolar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah," katanya.

Selain tarif untuk wisatawan lokal dan mancanegara, ada pula tarif khusus untuk para pelajar.

Khusus untuk pelajar, kata Luhut, akan dikenakan tarif yang sangat murah, yakni Rp5.000 saja.

Penjelasan Pengelola

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/In Journey, Dony Oskaria, menjelaskan soal kenaikan tarif tiket Candi Borobudur.

Dony mengklarifikasi, tarif yang naik bukanlah tiket masuk Borobudur, melainkan tiket untuk naik ke candi.

Ia memastikan tarif tiket masuk ke kawasan Borobudur tetap seperti biasa.

"Jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang dirubah dalam rangka membatasi," kata Dony kepada Kompas.com, dikutip Tribunnews, Minggu (5/6/2022).

Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto WS (ketiga kiri) berfoto bersama dengan stakeholder saat acara peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022). Kehadiran SPKLU Green Tourism pertama di Pulau Jawa ini merupakan bentuk dukungan PLN untuk Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Borobudur, yang salah satunya mencanangkan penggunaan energi bersih dan kendaraan listrik untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada tahun 2022. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto WS (ketiga kiri) berfoto bersama dengan stakeholder saat acara peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022). Kehadiran SPKLU Green Tourism pertama di Pulau Jawa ini merupakan bentuk dukungan PLN untuk Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Borobudur, yang salah satunya mencanangkan penggunaan energi bersih dan kendaraan listrik untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada tahun 2022. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca juga: Tarif Tiket Masuk Borobudur Bakal Naik, Warga Lokal Bayar Rp 750 Ribu, DPR Kritik Keras

Baca juga: Tiket Masuk Candi Borobudur Naik dari di Bawah Rp70 Ribu Jadi Rp750 Ribu, Apa yang Didapatkan Turis?

Lebih lanjut, Dony mengatakan wacana kenaikan tarif tiket ke Candi Borobudur sudah berdasarkan masukan dan pertimbangan para ahli.

Khususnya Dirjen Kebudayaan Kemendikbud yang mengurus konservasi Candi Borobudur.

Dony menyebut, pembatasan jumlah kunjungan sebagai faktor konservasi dalam rangka menjaga keberlangsungan candi.

Sehingga tidak merusak kondisi peninggalan bersejarah ini.

"Untuk membatasi jumlah (orang yang menaiki candi) tersebut salah satu alternatifnya adalah menaikkan tarif untuk naik (candi)."

"Tetapi, bukan tarif untuk masuk ke kawasan Borobudur, tarif masuk tetap seperti sekarang," ucap Dony.

Saat ini, kata Dony, InJourney selaku holding pariwisata BUMN diminta untuk mengkaji alternatif-alternatif tersebut bersama dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud.

DPR Kritik Keras

Rencana kenaikan tarif ini mendapatkan kritik keras dari DPR RI.

Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, menilai aturan ini tidak rasional.

Pasalnya, kenaikan harga tiket masuk tempat wisata itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata.

"Memang Borobudur perlu dijaga kelestariannya, tapi bukan dengan menaikkan tarif yang selangit."

"Itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata ini,"

"Kepentingan konservasi dan wisata memang perlu seimbang. Tapi, bukan menaikan harga setinggi itu," kritik Nuroji, Minggu (5/6/2022), dikutip dari laman resmi dpr.go.id.

Baca juga: Ganjar: Candi Borobudur Pusat Energi

Baca juga: Tarif Tiket Masuk Borobudur Bakal Naik, Warga Lokal Bayar Rp 750 Ribu, DPR Kritik Keras

Menurutnya, jika kenaikan harga tiket didasari untuk membatasi jumlah pengunjung, maka sebaiknya pihak pengelola melakukan sistem bergiliran.

"Pembatasan jumlah wisatawan yang naik ke Candi Borobudur itu bisa dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung atau dengan cara bergiliran atau antre."

"(Atau) hal lain yang bisa dijadikan alternatif solusi pelestarian Candi Borobudur adalah dengan menutup area candi pada waktu-waktu tertentu untuk perawatan atau pengurangan beban berat candi," lanjut Nuroji.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Pravitri Retno W/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Reza Kurnia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas