Hasto: Kementerian Kelautan Sangat Strategis Implementasikan Konsepsi Geopolitik Soekarno
Dalam disertasinya, Hasto menyatakan bahwa ekologi merupakan salah satu indikator penting dalam pengelolaan sumber daya alam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan Dr Hasto Kristiyanto menyatakan salah satu rekomendasi dari disertasinya mengenai teori geopolitik Soekarno adalah rekomendasi pentingnya kajian terhadap Rancangan Undang-Undang Tata Ruang Geopolitik Nusantara, yang memuat koridor strategis pertahanan dan ketahanan nasional.
"Soal koridor strategis pertahanan ini, cara pandang geopolitik Soekarno memberi penekanan pada penguatan kekuatan udara, laut, maupun darat Indonesia, dengan segala sumber daya yang ada," ujar Hasto, Selasa (7/6/2022).
Menurut Hasto, ihwal ini menjadi penting karena hampir dua pertiga wilayah Indonesia adalah wilayah maritim, secara geografis diapit oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik
"Ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk memberi perhatian besar pada wilayah maritim," ujar doktor Ilmu Pertahanan ini.
Baca juga: Disertasi Hasto soal Geopolitik Bung Karno Diusulkan Jadi Buku Ajar Referensi di Universitas
Hasto Kristiyanto dalam disertasinya yang berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara" berhasil dipertanggungjawabkan di hadapan para penguji serta tamu undangan di Aula Merah Putih, Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Senin (6/6/2022).
Dalam beberapa kali diskusi intens dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Hasto sering mengungkapkan wawasan maritim yang luas dari Trenggono yang dikenalnya memiliki multitalenta dan membangun paradigma maritim sebagai jalan kemakmuran masa depan.
“Mas Treng sangat concern tentang ekosistim maritim. Kemampuan teknokratiknya yang tinggi, senafas dengan pemikiran geopolitik Bung Karno," ujar Hasto.
"Apa yang dilakukan oleh Mas Trenggono untuk mengedepankan ekologi, dengan mendorong penanaman mangrove di garis pantai Indonesia misalnya, merupakan pendekatan ekologis yang terintegrasi dengan peningkatan kesejahteraan nelayan," kata Hasto menambahkan.
Dalam disertasinya, Hasto menyatakan bahwa ekologi merupakan salah satu indikator penting dalam pengelolaan sumber daya alam.
“Seandainya bangsa Indonesia mampu terdepan di dalam menguasai teknologi maritim, dan pada saat bersamaan menempatkan visi keunggulan Indonesia di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan mengedepankan aspek ekologi, maka sumber daya laut benar-benar menjadi jalan kemakmuran Indonesia. Dalam perspektif maritim, hal tersebut bisa menjadi instrument of national power," kata dia.
Atas dasar pemikiran tersebut, Hasto akan lebih intens berdiskusi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, agar berbagai konsepsi koridor strategis, baik dalam perspektif pertahanan maupun kedaulatan ekonomi sebagaimana digagas Bung Karno, dapat menjadi landasan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, diyakini akan semakin berdaya bagi jalan kemakmuran Indonesia," katanya.