Penjelasan Polisi Terkait Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir
Zulpan menjelasakan penangkapan ini terkait konvoi khilafah yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Editor: Srihandriatmo Malau
Nurwakhid mengungkapkan bahwa genealogi Khilafatul Muslimin itu sendiri sejatinya tidak bisa dilepaskan dari NII.
Sebab sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan tersebut merupakan mantan NII.
"Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasir (ABB) dan lainya, serta ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000," ungkap Nurwakhid.
Bukan karena Tindak Pidana Terorisme
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan bahwa Abdul Baraja tidak ditangkap karena dugaan tindak pidana terorisme.
"Bukan tindak pidana terorisme," kata Aswin kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).
Namun begitu, kata Aswin, pihaknya bakal terus melakukan pemantauan terhadap Abdul Baraja. Sebab, dia pernah terkait dengan kelompok teroris yang diusut oleh Densus.
"Namun demikian, kita akan monitor. Mengingat secara historis pernah ada keterkaitan kelompok ini dengan tindak pidana terorisme," ujarnya.
Pengawalan Ketat Saat Tiba di Polda Metro Jaya
Pimpinan tertinggi kelompok Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja tiba di Polda Metro Jaya setelah ditangkap di kawasan Lampung pada Selasa (7/6/2022).
Abdul Qadir datang dengan menggunakan mobil elf warna putih dengan penjagaan super ketat oleh penyidik Polda Metro Jaya sekira pukul 16.15 WIB.
Abdul Qadir berjalan terpapah dengan menggunakan baju gamis berwarna biru dengan kalungkan sorban berwarna coklat dan peci putih hijau ke Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Assalamualaikum," teriak simpatisan yang sudah menunggu di Polda Metro Jaya, Selasa (7/6/2022).
Abdul hanya melemparkan senyuman kepada para simpatisan dengan mengangkat kedua tangannya.(*)