Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wisatawan Kerap Tak Patuhi Aturan, Ketua Hikmahbudhi: Akses Naik Candi Borobudur Sebaiknya Ditutup

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Wiryawan, mengatakan pemerintah harus menutup akses naik menuju Candi Borobudur

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Wisatawan Kerap Tak Patuhi Aturan, Ketua Hikmahbudhi: Akses Naik Candi Borobudur Sebaiknya Ditutup
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Libur panjang banyak dimanfaatkan sejumlah warga untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata, salah satunya mendatangi kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021). TWC Borobudur tetap buka selama libur panjang dengan membatasi jumlah pengunjung guna mencegah penyebaran Covid-19. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Wiryawan, mengatakan pemerintah harus menutup akses naik menuju Candi Borobudur jika serius lakukan konservasi.

Hal ini karena beberapa waktu lalu sempat tersebar foto di mana terlihat wisatawan lokal yang berkunjung ke Candi Borobudur menduduki stupa dan juga wadah-wadah yang harusnya dilarang di kawasan candi.

"Kalau pemerintah serius lakukan konservasi, khusus di Candi Borobudur, akses ke atas lebih baik ditutup," ujar Wiryawan, Rabu (9/6/2022) saat ditemui Tribunnews di Vihara Dharma Jaya Toasebio, Taman Sari, Jakarta Barat.

Menurut Wiryawan, cukup beberapa orang saja yang diperbolehkan untuk naik ke bagian atas Candi Borobudur.

Seperti pemangku keagamaan Buddha, tamu khusus kenegaraan, atau orang-orang yang datang untuk keperluan edukasi, pendidikan, dan penelitian.

"Jadi yang naik ke atas nanti cukup pemangku keagamaan saja. Kemudian tamu khusus kenegaraan. Misalnya duta besar, pimpinan negara, atau pejabat negara terkhusus. Ataupun untuk edukasi, pendidikan, dan penelitian. Boleh saja," jelas Wiryawan.

Berita Rekomendasi

Wisatawan lokal yang masih kerap kali suka meninggalkan sampah usai berkunjung juga jadi perhatian khusus, tambah Wiryawan. Apalagi mengingat Candi Borobudur bukan sekadar tempat wisata, tapi juga tempat beribadah umat Buddha.

"Untuk khalayak umum, di sana kita temukan masih banyak wisatawan jorok. Edukasinya juga rendah, tidak bisa bedakan mana wisata religi dan mana wisata umum," tegasnya.

Baca juga: Ketum HIKMAHBUDHI Soroti Sulitnya Izin Beribadah di Candi Borobudur

Sehingga besar harapan Wiryawan agar lebih baik akses untuk naik Candi Borobudur ditutup. Sedangkan untuk orang-orang yang ingin berwisata cukup sampai di kawasan sekitar candi tanpa harus naik ke atas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas