Sekjen PKS Berpantun 'Lelah Diriku Berkorban, Betapa Tega Kau Tinggalkan', Sindir Prabowo?
Meski tak menjelaskan secara spesifik soal pantun yang dibawakan itu, ia secara tidak langsung menyinggung Prabowo Subianto.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi tak menampik bahwa dukungan terhadap calon presiden (Capres) tertentu bisa mendongkrak suara partai.
Meski, capres yang didukung bukan berasal dari internal partainya.
Hal itu diungkapkan Habib Aboe saat sesi wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
"Percaya, jadi misalkan kalau si A mengangkat (namanya) itu kan begitu pemilihan kan, Nah kemenangan ikut juga," kata Habib Aboe.
Baca juga: Sekjen PKS: Nama Ganjar, Erick Thohir hingga Khofifah Beredar di Internal Partai
Baca juga: Muncul Isu Laporan Kasus Meme Anies Baswedan yang Diduga Rasis Dicabut, Ini Penjelasannya
Tentu, hal tersebut pernah dirasakan juga oleh PKS ketika mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Dimana, kata Habib Aboe, PKS turut bekerja keras memenangkan Prabowo dalam pertarungan tersebut.
"Sangat (terasa kenaikan suara), ketika kita pilih Prabowo ketika itu (lawan) Jokowi ya kan. Jadi itu ngaruh ya ketika Prabowo, kita kerja habis-habisan," jelasnya.
Habib Aboe pun lantas menyerukan sebuah pantun.
Dimana, isinya menyatakan bahwa setelah berkorban habis-habisan justru kini ditinggal begitu saja.
"Saya punya pantun. 'Kekota mekah beli sorban, Pulang Haji makan Ikan, Lelah Diriku berkorban, Betapa tega kau tinggalkan'," ucap Habib Aboe seraya tertawa.
Baca juga: Survei Poltracking : Elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anies Paling Tinggi Jadi Capres 2024
Meski tak menjelaskan secara spesifik soal pantun yang dibawakan itu, ia secara tidak langsung menyinggung Prabowo Subianto.
Dimana, Ketua Umum Partai Gerindra itu kini berada di dalam kabinet Presiden Jokowi.
"Di Indonesia tuh menarik dan lucu ya, perbedaan di lapangan, ujungnya Bersatulah," pungkasnya.