Kemenag: Jemaah Haji di Makkah Dapat Layanan Antar Bus Shalawat
PPIH Arab Saudi telah menyiapkan layanan bus shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
Kelima, rute Misfalah - Jiad. Rute ini melayani 17.550 jemaah. Mereka tinggal di 13 hotel wilayah Misfalah dengan tujuh halte pemberhantian.
"Bus berkapasitas sekitar 70 penumpang, dilengkapi air conditioner (AC), tombol darurat pembuka pintu, GPS, serta alat pemecah kaca," jelasnya.
Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana menambahkan, untuk memudahkan jemaah mengenali, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda. Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute.
Stiker rute Mahbas Jin - Bab Ali berwarna putih dengan nomor 1. Rute Syisyah - Syib Amir warna biru dengan nomor 2.
Baca juga: Kemenag Pastikan 13 Orang Jemaah Haji Indonesia yang Sakit di Tanah Suci sudah Dalam Perawatan
Rute Raudhah - Syib Amir stiker warna hijau dengan nomor 3. Rute Jarwal - Syib Amir warna hitam dengan nomor 4. Dan, rute Misfalah - Jiad, stiker warna coklat dengan nomor 5.
"Format stiker ini dibuat untuk memudahkan jemaah. Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna," jelas Asep.
"Setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan stiker bus salawatnya," tambah Asep.
Meski jumlah bus shalawat yang disediakan sudah cukup banyak, untuk menghindari penumpukan penumpang, Asep mengimbau jemaah untuk dapat datang lebih dini bila ingin salat fardhu di Masjidil Haram.
Menurutnya, kepadatan di Makkah akan meningkat hingga puncak haji seiring terus berdatangannya jemaah haji dari berbagai negara.
Baca juga: Jemaah Calon Haji Asal Sumbar Bangun Lubis Wahid Meninggal Sepulang Salat Ashar di Masjid Nabawi
“Mendekati puncak haji, saat ingin shalat berjemaah di Masjidil Haram, jemaah agar datang lebih dini, jangan mendekati waktu adzan. Sehingga tidak berebut dengan jemaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” pesan Asep.
Hal ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya kemacetan di jalur menuju terminal.
Begitu juga ketika ingin kembali ke pemondokan usai shalat fardhu, Asep mengimbau agar jemaah dapat bergiliran meninggalkan Masjidil Haram.
Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus pada rentang 5 - 10 menit. Namun, dalam kondisi padat, utamanya jelang puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit.
"Kita sudah siapkan skema, jika halte penuh, petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur," pungkas Adep.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.