Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebanyak 30 Sekolah Terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin, Diduga untuk Sebarkan Ideologi Khilafah

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan adanya sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Sebanyak 30 Sekolah Terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin, Diduga untuk Sebarkan Ideologi Khilafah
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat memberikan keterangan pers di depan Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jumat (13/5/2022). 

Menteri Pendidikan Ormas Khilafatul Muslimin Ditangkap di Mojokerto

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, salah satu tokoh sentral ormas Khilafatul Muslimin, AS (74) ditangkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Mojokerto, Senin (13/6/2022) sekitar pukul 00.30 WIB kemarin.

AS yang didapuk Menteri Pendidikan Ormas Khilafatul Muslimin tersebut diduga berada di wilayah Kecamatan Kuterejo, Kabupaten Mojokerto.

Di sana ada sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Ukhuwwah Islamiyah (PPUI) Khilafatul Muslimin.

Suasana di Ponpes yang berada di tengah perkampungan tersebut tampak lengang hanya terlihat aktivitas beberapa santri.

Baca juga: 5 Tersangka Diduga Menyebarkan Paham Khilafah, Semuanya Tergabung di Organisasi Khilafatul Muslimin

Terlihat tulisan visi Ponpes yakni Rahmatan Lil Alamin atau Rahmat Bagi Seluruh Alam.

Pengurus Ponpes (PPUI) Khilafatul Muslimin, M Nur Salim (25) menampik terkait adanya penangkapan salah satu tokoh sentral, AS di Ponpes tersebut.

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan tidak ada penangkapan yang dilakukan polisi di tempatnya ini.

"Tidak ada penangkapan di sini saya baru tahu dari informasi intel di sini ada yang ronda juga kok," jelasnya di lokasi ponpes, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Khilafatul Muslimin Cabang Purwasuka Kerap Sebar Pamflet Soal Khilafah ke Sekolah di Karawang

Pria 25 tahun asal Lampung menjelaskan dia tidak mengenal sosok AS seperti yang dimaksud.

"Identitasnya tidak jelas kalau identitasnya jelas kan baru bisa ngomong saya kenal atau tidak," ungkapnya.

Nur Salim mengaku baru satu tahun dia menjadi pengasuh ponpes yang memiliki 24 santri di antaranya 9 santri laki-laki dan 15 santriwati.

Para santri rata-rata berusia 6-9 tahun ini berasal dari wilayah Kecamatan Pacet dan beberapa dari luar Mojokerto seperti Surabaya dan Madura.

Baca juga: Pentolan Khilafah Muslimin Brebes Ternyata Residivis Kasus Makar, Ditahan Selama 9 Tahun

"Saya baru satu tahun jadi pengasuh ponpes nemang aktivitas mereka fokus hafal Al Quran 9 juz kalau disini yang kebetulan masih istirahat," terangnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas