TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gejolak kecaman terhadap India terus berkecamuk dari negara-negara muslim.

Hal ini setelah seorang politisinya diketahui menghina Islam, terutama Nabi Muhammad SAW.

Di Indonesia, gejolak itu juga masih menjadi isu hangat.

Bahkan membuat krisis politik di India semakin sengkarut.

Merespons itu, FPI, PA 212, hingga GNPF Ulama berencana menggeruduk Kedubes India di Jakarta besok, Jumat (17/6/2022).

Aksi itu merupakan respons atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad oleh seorang politisi India yang saat ini dikecam banyak negara muslim.

Tim Advokasi DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Aziz Yanuar, membenarkan rencana aksi itu.

Menurutnya aksi itu bakal diikuti ribuan peserta.

"Benar, rencana besok aksinya. Gabungan seluruh umat islam dan ulama, kira-kira 3-4 ribu orang. kami targetkan akan menyampaikan aspirasi atas kebejatan dan kebiadaban serta kelakuan model zionis. Mereka kurang ajar, India yang tidak tahu diri, yang rasis, fasis dan islamophobia," kata Azis kepada Tribunnews.com, Kamis (16/6/2022).

Aziz menyebut sejumlah tokoh FPI dan PA 212 akan hadir dalam aksi yang bertajuk Aksi 1706.

Di antaranya ada Buya Ahmad Qurtubi Jaelani, Muhammad alatas, Ali Alatas, Slamet Maarif, Ahmad Shabri Lubis, Khawit Masyhuri.

Ada pula Habib Hanif Alatas, Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, hingga Abdul Qohar Al Qudsy.

"Kami serukan HENTIKAN ISLAMOPHOBIA di India. Hentikan penindasan terhadap umat Islam di India. Stop penghinaan dan penodaan agama Islam di India atau usir Dubes India sekaligus boikot produk India. Usir orang India," tandasnya.

Baca juga: Otoritas India Robohkan Rumah Pengunjuk Rasa Terkait Kericuhan Aksi Protes Penghinaan Nabi Muhammad

Melansir poster yang beredar di lini masa Twitter dan Telegram, aksi itu bertuliskan 'Aksi 1706. Panggilan Jihad Kembali Datang. Aksi Bela Nabi'.