Ketua KPU RI: Pemilu Buka Pesta, tapi Kerja Demokrasi, Maka Perlu Kerja Keras dan Kerja Sama
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa (14/6) malam resmi memulai tahapan Pemilu Serentak 2024.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dodi Esvandi
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa (14/6) malam resmi memulai tahapan Pemilu Serentak 2024.
Tahapan pemilu akan berlangsung selama 610 hari, sejak resmi dimulai hingga hari H pemungutan suara.
Tribun Network mendapat kesempatan melakukan wawancara khusus dengan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, membahas bagaimana persiapan ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut, hingga bagaimana anak muda dilibatkan.
Berikut wawancara lengkap Hasyim bersama Vice News Director Tribun Network/Editor In Chief Warta Kota, Domu D. Ambarita, di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Rabu (15/6) kemarin.
Resmi dimulainya tahapan Pemilu 2024, apa sih yang dilakukan tadi malam?
Peresmian dimulainya tahapan pemilu 2024. Pemilu itu harus dimulai tahapannya 20 bulan terhitung dari hari pemungutan suara.
Nah kalau hari pemungutan suara itu pada tanggal 14 Februari 2024, kalau dihitung mundur, tarik mundur itu jatuhnya pada 14 Juni 2022.
Maka kemarin itu simbolis bahwa 14 Juni 2022 itu dimulainya tahapan pemilu.
Baca juga: Ajak Mahasiswa Jadi KPPS, Ketua KPU: Biar yang Suka Kritisi Pemilu Bisa Rasakan Situasi Lapangan
Ini penting kita sampaikan kepada publik bahwa kesannya Pemilu 2024 itu ya pemilunya di tahun 2024 aja.
Kegiatannya hanya di tahun 2024. Padahal kan dimulai lebih awal, dua tahun sebelumnya.
Kesulitan pesta demokrasi serentak?
Saya tidak terlalu suka menggunakan istilah pesta demokrasi.
Kalau menurut saya, pemilu itu ya kerja kerja demokrasi.
Kalau pesta itu kan kayanya hura-hura. Kalau kerja demokrasi berarti membangun sebuah demokrasi yang solid atau dalam rangka konsolidasi demokrasi itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.