Megawati Ingatkan Lagi Kader PDI Perjuangan Agar Tak Bawa Kontestasi Pemilu Terlalu Dini
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta jajaran Kepala/Wakil Kepala Daerah dari PDIP tidak terburu-buru berbicara soal Pemilu
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta jajaran Kepala/Wakil Kepala Daerah dari PDIP tidak terburu-buru berbicara soal Pemilu maupun pencapresan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menyampaikan arahan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala/Wakil Kepala Daerah di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022).
"Jadi di luar hiruk pikuk elektoral, capres cawapres, pileg, pilpres. Kita punya PR (pekerjaan rumah) yang begitu besar yang harus menjadi konsentrasi dari partai," kata Hasto.
"Karena itulah Ibu Ketua Umum memberikan arahan jangan bawa kontestasi terlalu dini," tambahnya.
Megawati, kata Hasto, juga meminta seluruh kader untuk mengingat bahwa tahapan Pemilu 2024 sudah ditetapkan.
Oleh karena itu, kader partai tak heboh membicarakan Pemilu padahal belum waktunya.
"Sehingga ini yang harus masuk dalam diskursus bagaimana setiap partai politik punya agenda menyiapkan visi misi bagi seluruh partainya di dalam Pemilu 2024," terangnya.
Hasto menambahkan, bahwa arahan Megawati kepada kader PDIP adalah bagaimana membantu Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatasi sejumlah persoalan.
Berbagai masalah itu di antaranya potensi kelangkaan pangan.
Baca juga: Megawati dan Surya Paloh Mengapit Jokowi di Jamuan Makan Siang di Ruang Privat
Maka, lanjut Hasto, hal yang membedakan PDIP dan partai lainnya dalambmembangun bangsa, ke depan.
"Ini yang harusnya dikontestasikan, apa beda PDI Perjuangan dengan PKS, apa beda PDI Perjuangan dengan Demokrat. Itu yang seharusnya dilihat menjadi bagian dari wacana publik yang mencerdaskan kehidupan bangsa," tukasnya.