Menjabat Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Janji Jadi Fast Learner
Raja Juli Antoni menggantikan Surya Tjandra setelah resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (15/6/2022) siang.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni jadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wakil Menteri ATR/BPN).
Dia menggantikan Surya Tjandra setelah resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (15/6/2022) siang.
Kemudian sore harinya, dia pun melaksanakan serah terima jabatan bersama Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto yang menghantikan Sofyan Djalil.
Baca juga: Raja Juli Antoni Dapat Pesan Khusus dari Jokowi dalam Jalankan Tugas Wakil Menteri ATR
“Pertama bagi saya Ini adalah sebuah amanah yang tidak mudah, sama sekali tidak gampang karena dengan kerendahan hati saya harus mengakui ini bukan bidang yang selama ini saya geluti,” kata Juli dalam sambutannya.
Ia mengatakan menjadi wakil menteri bukanlah hal mudah. Dia bercerita, dahulu dia pernah mengenyam pendidikan magsiter namun tidak sampai tuntas.
Juli bilang, dirinya pernah berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan mempelajari seputar reforma agraria, terkait dengan persoalan yang terjadi di pedesaan.
Ia berkisah, penunjukan dirinya sebagai sebagai Wakil Menteri ATR/BPN di luar dugaannya. Itu, kata dia, membuat jantungnya berdebar kencang.
"Kemarin sore saya dipanggil oleh Pak Presiden ke istana, agak di luar dugaan, saya tidak terlalu yakin bahwa akan ditunjuk menjadi wamen di ATR/BPN sebenarnya,” ucap Juli.
“Tapi di ruangan sudah ada Pak Hadi dan beliau mengatakan ini sekalian dikenalkan, ini menterinya ini wamennya. Terus saya tanya 'menteri apa pak?' ATR/BPN. Agak deg-degan juga ATR/BPN.”
Lantas dia bercerita soal studinya di Inggris yang mempelajari perdamaian dan resolutin concrete. Dia juga sempat mengikuti kursus mediasi yang berkaitan dengan kasus pertanahan.
Dia pun mengatakan dirinya tidak banyak pengalaman berkecimpung pada menyelesaikan perosalan pertanahan nasional
“Jadi mohon dengan kerendahan hati tentu dengan di bawah bimbingan pak menteri saya tolong di ajarkan, mohon dibimbing untuk sesegera mungkin untuk beradaptasi karena Pak Presiden dengan jelas mengatakan bahwa kita punya waktu yang tidak lama lagi,” ujarnya.
“Oleh karena itu kita butuh percepatan jadi insyalah saya akan menjadi fast learner, quick learner,” sambung Juli.
Dia pun berjanji akan melanjutkan program yng telah berjalan pada era menteri dan wakil menteri sebelumnya serta mengembangkannya menjadi inovasi yang memungkinkan terjadinya sebuah terobosan.
“Jadi saya akan berusaha untuk mempertahankan, resurve, resurving, sesuatu yang sudah baik yang dikerjakan oleh bang Sofyan dan bro surya Chandra,” ujarnya.