Tak Ada Menteri Gerindra yang Direshuffle tapi Kenapa Prabowo Ikut Dipanggil ke Istana Selasa Sore?
Lantas apa sebenarnya yang terjadi pada Selasa sore di istana? Kenapa Prabowo ikut dipanggil Jokowi?
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selasa sore (14/5/2022), sehari jelang pengumuman reshuffle kabinet.
Suasana di Istana terlihat sibuk. Sejumlah pejabat yang diisukan bakal jadi menteri atau menteri yang digosipkan bakal dicopot terlihat hadir di sana.
Satu di antara yang hadir adalah Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sempat terdengar beberapa rumor bahwa ada menteri dari Gerindra yang ikut kena reshuffle, termasuk isu penambahan kursi wamen.
Keesokan harinya, Jokowi pun mengumumkan perombakan kabinet.
Hanya dua menteri yang diganti: M Luthfi dan Sofyan Djalil.
Tak ada nama Prabowo ataupun penambahan kursi wamen untuk Gerindra.
Lantas apa sebenarnya yang terjadi pada Selasa sore di istana? Kenapa Prabowo ikut dipanggil Jokowi?
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (14/6) kemarin tidak membahas perombakan kabinet atau reshuffle.
Sebelumnya, pertemuan yang terjadi di Istana Kepresidenan, Jakarta itu disinyalir membahas reshuffle.
Baca juga: Sekjen Gerindra Ungkap Deklarasi Prabowo Subianto Sebagai Calon Presiden 2024 Segera Dilakukan
"Pertemuan antara Pak prabowo dan Pak Jokowi tidak membahas tentang reshuffle," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Untuk diketahui, nama keponakan Prabowo yang juga politikus Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sempat santer bakal dilantik menjadi wakil menteri. Namun, hal itu ternyata tidak terjadi.
Muzani menyatakan Gerindra menghormati keputusan Jokowi yang melakukan reshuffle pada hari ini.
Baca juga: Deretan Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana di Tengah Isu Reshuffle, Ada M Lutfi hingga Prabowo
"Gerindra menghormati atas keputusan presiden untuk mengangkat orang-orang yang dianggap baik untuk membantu beliau di posisi manapun. Sehingga kami tidak mempermasalahkan dengan apa yang terjadi dalam proses pelantikan di Istana," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.