Nasdem Usung Ganjar Pranowo Bakal Capres, Puan Maharani Mengaku Tak Terganggu: Biasa Saja!
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku tak terganggu dengan keputusan Partai Nasdem.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masuk dalam salah satu bakal calon presiden (capres) saat Rakernas Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku tak terganggu dengan keputusan Partai Nasdem.
Bagi Puan, hal tersebut biasa saja dan setiap partai politik (Parpol) memilki mekanisme masing-masing.
"Itu kan masalah internal setiap Parpol, masing-masing punya mekanismenya. Jadi biasa aja," kata Puan di Kantor Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga: Ganjarist: NasDem Mendengarkan Aspirasi Masyarakat Kalangan Bawah yang Mendukung Ganjar
Puan mengatakan, terkait Capres yang bakal diusung PDIP merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan amanat dari Kongres.
"Jadi semua kader partai yang nantinya akan diberi amanah oleh ibu ketua umum sesuai kongres. Itulah yang akan menjadi Bacapres dan Cawapres dari PDIP sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu aja," ujar Puan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi soal namanya masuk dalam rekomendasi calon presiden (capres) di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Ganjar mengatakan, hingga saat ini ia belum berkomunikasi dengan Partai besutan Surya Paloh tersebut.
Kendati demikian, Ganjar mengatakan, Nasdem yang membuat keputusan politik dan harus saling menghormati.
Baca juga: Ganjar Pranowo Angkat Suara Soal Hubungannya dengan Puan Maharani yang Dikabarkan Kian Memburuk
"Enggak ada (komunikasi), tapi kita saling menghormati saja," kata Ganjar di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022).
Terhadap hal tersebut, Ganjar menegaskan bahwa PDIP memiliki mekanisme tersendiri dan perlu dihormati juga.
"Tentunya PDIP punya mekanismenya sendiri dan saya adalah kader PDIP, maka mekanisme partai sama-sama kita hormati," ujarnya.