Kemenag Resmi Berangkatkan 156 Petugas Haji Kloter Terakhir, Maksimalkan Pelayanan Jemaah Indonesia
Sebanyak 156 orang Petugas Haji Indonesia tambahan diberangkatkan ke Arab Saudi, pada Minggu (19/6/2022).
Penulis: Aji Bramastra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 156 orang Petugas Haji Indonesia tambahan diberangkatkan ke Arab Saudi, pada Minggu (19/6/2022).
Mereka mendapat perintah dari negara untuk bertugas di 3 tempat, yakni Mekkah, Jeddah, dan Madinah.
Dari 156 petugas, sebanyak 80 orang ditugaskan di Mekkah, 16 orang di Jeddah, dan 60 orang di Madinah.
Adapun petugas sektor Mekkah dan Jeddah berangkat Minggu malam, sementara petugas Madinah direncanakan menyusul pada Senin (20/6/2022).
Mereka akan bertugas di sejumlah sektor, mulai membantu jemaah di bidang akomodasi, transportasi, katering, administrasi umum, sampai mengabarkan informasi dan edukasi kepada jemaah dan keluarga jemaah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Prof Hilman Latief mengatakan, pihaknya memang memberangkatkan petugas dalam waktu berbeda.
"Kita berangkatkan tidak dalam satu waktu, karena jemaah kan juga belum di sana semua," kata Hilman, ditemui saat melepas keberangkatan para petugas haji Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Minggu (19/6/2022).
Menurut Hilman, para petugas tambahan diberangkatkan untuk memaksimalkan pelayanan kepada jemaah.
Baca juga: 63,25 Persen Jemaah Haji Indonesia Berisiko Tinggi, Terbanyak Gangguan Kardiovaskuler
Ia menyebut, meski tahun ini jumlah kuota jemaah berkurang, tapi ada sejumlah fasilitas yang diterima jemaah mengalami penambahan.
"Misalnya katering, sekarang makan 3 kali sehari, sebelumnya hanya dua kali. Rotasi makanan menjadi lebih padat, sehingga ini tentu memerlukan tenaga yang lebih juga di sana," terang Hilman.
Pada tahun ini, Indonesia memberangkatkan sekitar 100 ribu jamaah.
Sementara, petugas haji yang diberangkatkan sekitar 1.900 orang.
Herman Latief mengingatkan agar petugas haji yang diberangkatkan bisa menjaga nama baik Indonesia.
"Anda semua ditugaskan melayani jemaah, jadi layanilah jemaah dengan baik. Harus siap menerima komplain, dan harus siap menindaklanjutinya," pesan pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. (*)
