Sohibul Iman: Anies Baswedan Tak Perlu Gabung Partai jika Nantinya Diusung Jadi Capres dari PKS
PKS menegaskan figur manapun termasuk Anies Baswedan tak perlu bergabung menjadi kader jika nantinya diusung sebagai Calon Presiden (Capres) oleh PKS.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menegaskan, figur manapun tak perlu bergabung menjadi kader jika nantinya diusung sebagai Calon Presiden (Capres) oleh PKS.
Pernyataan itu sekaligus menjawab pertanyaan perihal potensi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan diusung sebagai Calon Presiden (Capres) oleh PKS, sedangkan Anies bukan kader partai manapun termasuk PKS.
"Gak masuk PKS gak masalah. Jadi sekaligus kita ingin memberikan politik kepada masyarakat," ucap Sohibul iman saat jumpa pers usai Rapimnas PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Kriteria Capres PKS: Punya Kapasitas, Tak Hanya Memenangkan Kontestasi Juga Mampu Menyatukan Negeri
Kendati demikian, Sohibul membenarkan kalau memang pencapresan harus melalui Partai Politik dan hal tersebut diatur dan tertuang dalam ketentuan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Namun, kata dia, bukan berarti setiap figur yang maju dalam Pilpres harus gabung menjadi kader di suatu partai.
"Ketentuan UUD itu memang mekanisme nya harus lewat parpol tapi yang bersangkutan bisa bukan orang parpol bisa juga dia tidak harus jadi kader parpol," beber Sohibul.
Hal itu juga merujuk pada posisi Anies Baswedan yang saat ini duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta, di mana mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak tergabung dalam partai politik manapun.
Sebelumnya, pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebutkan cenderung mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Sohibul Iman Sebut Pemilih PKS Cenderung Dukung Anies Baswedan, Menyusul Prabowo dan Ganjar
Kendati dominan ke Anies, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga cukup diminati pemilih PKS.
"Paling besar pemilih PKS ke Anies Baswedan, tetapi di bawah itu justru juga masih banyak yang memilih Pak Prabowo," kata Sohibul kepada wartawan.
Tak hanya dua nama itu, pemilih PKS juga ada yang cenderung ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menparekraf Sandiaga Uno.
"Setelah itu ada Sandiaga dan juga ada beberapa persen ke Pak Ganjar. Jadi masih ada kalau melihat survei," ucap Sohibul.
Sebagai informasi, petinggi PKS bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem di Nasdem Tower pada Rabu (22/6/2022).
Sohibul mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan petinggi Nasdem perihal pertemuan itu.
Menurut Sohibul, petinggi PKS pun bakal disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Nanti disambut oleh Pak Surya Paloh pada hari rabu siang," kata Sohibul.
Baca juga: Respon Pertemuan Cak Imin dan Prabowo, PKS Minta PKB Bawa Gerindra Gabung ke Koalisi Semut Merah
Sohibul menuturkan, dalam pertemuan tersebut juga tak langsung bahas koalisi kedua partai tersebut.
Sebab menurutnya, terkait penentuan PKS akan berkoalisi dengan siapa bakal ditentukan Majelis Suryo.
"Kalau ternyata hasil Majelis Suryo bahwa komunikasi dengan Nasdem, dengan segala substansinya itu ternyata oh ini kondusif bisa jadi kita putuskan untuk kemudian berkoalisi dengan Nasdem," ujarnya.