TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden 2024.

Nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 27,7 persen.

Sementara itu nama Puan Maharani mulai merangkak naik dan mendekati elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono.

"Dari hasil survei ini untuk sementara waktu belum ada capres yang secara sengit mendekati atau bahkan menyamai apalagi melewati tingkat keterpilihan Prabowo. Meskipun perlahan, angka elektabilitas Prabowo terus mengalami peningkatan mendekati perolehan suaranya pada pemilu 2019 lalu," kata Peneliti senior LSP Indra Nuryadina dalam rilis survei secara daring, Senin (20/6/2022).

Di posisi kedua, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 16,8 persen dan posisi ketiga ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 16,5 persen.

Baca juga: Sohibul Iman Sebut Pemilih PKS Cenderung Dukung Anies Baswedan, Menyusul Prabowo dan Ganjar

Setelah itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 5,9 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 5,7 persen.

Indra menyebut ada temuan menarik terkait elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani, yakni 5,3 persen. 

Dia mengatakan elektabilitas Puan Maharani mulai meningkat dan mendekati elektabilitas Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

"Yang menarik adalah mulai naiknya elektabilitas Puan, secara perlahan ia berhasil memangkas selisih dengan calon lain dan mendekati AHY dengan selisih 0,4 persen. Bukan tidak mungkin Puan dalam beberapa bulan ke depan Puan dapat melampau Ganjar dan Anies," ucapnya.

Baca juga: Jazilul Fawaid Tegaskan PKB Tetap Usung Cak Imin Capres: Kalau Prabowo Mau Jadi Cawapres Lebih Baik

Adapun survei ini dilaksanakan pada 29 Mei sampai 9 Juni 2022 dengan jumlah sampel 1230 responden, margin of error 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel tersebut merupakan penduduk yang berusia 17 tahun keatas dan disebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.