Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akhiri Perseteruan, Makna Salam Komando dengan Ganjar, Bambang Pacul: Siap Menerima Perintah Bos

Menurut Bambang, salam komando menandakan dirinya dan Ganjar sudah dalam satu barisan mendukung keputusan partai menyangkut pesta demokrasi 2024.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Akhiri Perseteruan, Makna Salam Komando dengan Ganjar, Bambang Pacul: Siap Menerima Perintah Bos
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto terlihat akrab dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di arena Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Sekolah Partai, Jakarta, Senin (21/6/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengungkap makna penting dari salam komando antara dirinya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Salam komando itu sendiri tertangkap sebelum mulainya acara pembukaan Rakernas PDIP, kemarin.

Menurut Bambang, salam komando menandakan dirinya dan Ganjar sudah dalam satu barisan mendukung keputusan partai menyangkut pesta demokrasi 2024.

"Artinya kami siap menerima komando. Pak Ganjar dan Bambang Pacul siap menerima komando sebagai sesama kader partai. Siapa yang beri komando? Paham sendiri. Jadi artinya sudah satu komando bos," kata Bambang Pacul lalu bersiul usai mengikuti pembekalan kader PDIP saat Rakernas II 2021 di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Momen Akrab Bambang Pacul dan Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP, Salam Komando Hingga Pekik Merdeka

Bambang Pacul mengatakan salam komando antara Ganjar dengan dirinya menandakan ada satu frekuensi yang sama.

"Kalau bicara satu frekuensi dan tidak itu dikau yang mengartikan. Bambang Pacul tidak mengartikan, tetapi salam komando dimana pun artinya sama. Siap menerima perintah," ujar Pacul.

Bambang Pacul sebelumnya sempat menggunakan diksi celeng bagi sukarelawan Ganjar asal PDIP yang terang-terangan mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, diksi celeng tidak berlaku lagi bagi PDIP. Sebab, diksi tersebut hanya dipakai apabila ada kader yang menyimpang dari garis partai.

"Siapa pun kalau ini, kan, kata-kata Pak Sidik Djojosukarto. Ketika sedikit ada ini, waktu PNI itu, kan, mohon izin, lah, bahasa celeng dan banteng itu beliau. Maka orang-orang PNI lama kalau melihat anaknya nakal, "oh celeng kamu". Karena tidak nurut, tidak berada dalam barisan," ungkap Bambang Pacul.

Baca juga: Bambang Pacul dan Ganjar Akrab di Rakernas, Politisi PDIP: Apanya yang Aneh?

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu kemudian mengapresiasi langkah Ganjar yang patuh mengikuti setiap kegiatan partai, termasuk pembekalan kader saat Rakernas II di Sekolah Partai.  

"Sudah dua hari di sini dan tidur bersama-sama di dalam seperti seorang mahasiswa. Kira-kira kalau kalimat begitu dikatakan apakah Ganjar menurut dengan perintah partai atau ndak. Sampean sendiri yang merumuskan," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas